PENGARUH KUKIS BAGEA SAGU JAHE TERHADAP PRODUKSI AIR SUSU IBU DAN FREKUENSI MENYUSUI

Menganalisis efek pemberian kukis bagea sagu jahe terhadap produksi ASI dan frekuensi menyusui pada ibu menyusui, Jenis penelitian quasy eksperimen dengan rancangan two group posttest design. Populasi Seluruh ibu menyusui di Wilayah kerja puskesmas Ridge dan puskesmas Sumberker Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua. Sampel yakni semua ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 1-3 bulan dengan riwayat ASI kurang. Pengambilan sampel menggunakan Teknik Opportunity sampling. Jumlah sampel sebesar 70 responden. Selanjunya dibagi menjadi 35 untuk kelompok kukis bagea sagu jahe ( Intervensi ) dan 35 untuk kelompo kukis bagea sagu tanpa jahe ( Kontrol
) Pada kelompok intervensi diberikan Kukis Bagea Sagu Jahe sebanyak 2 keping (16 gram) perhari selama 90 hari. Pada kelompok kontrol diberikan Kukis Bagea Sagu (16 gram) sebanyak 2 keping perhari selama 90 hari. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - Desemberr 2022. Analisis data, distribusi frekuensi, Fisher’s Exact Dist Wilcoxon sign rank test; dan Mann-Whitney.Pada bulan I, kelompok kukis bagea sagu jahe, frekuensi menyusu 18(25%), durasi menyusu 22 (31%). Pada kelompok control. frekuensi dan durasi menyusu masing-masing; (34%) dan 22 (31%). Bulan II Kelompok intervensi, frekuensi dan durasi menyusu masing-masing: 26 (37%) dan 35 (50%). Kelompok control frekuensi 30 (43%) dan durasi menyusu dan
31 (44%). Bulan III intervensi, frekuensi dan menyusu 35 (50%) dan 26 (37%) dan durasi 34 (48%) dan 24 (34 %). Uji Wilcoxon's sign rank pada kedua kelompok didapati selisih pada intervensi=112.5 sementara pada kelompok control 45, p-value 0.001≤α0.05. ini berarti bahwa kukis bagea sagu jahe memengaruhi produksi dan durasi menyusui. Kukis bagea sagu jahe dapat dijadikan makanan untuk membantu meningkatkan produksi ASI ibu menyusui dengan riwayat ASI kurang