ANALISIS KONSEP PENETAPAN HARGA OLAHAN IKAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Pempek Ummi Makassar dan UMKM Pempek di Kecamatan Panakkukkang)

Pempek merupakan makanan khas kota Palembang yang terbuat dari ikan dan sangat populer di kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Konsep penetapan harga olahan ikan pada Pempek Ummi Makassar, mengetahui tinjauan ekonomi syariah terhadap konsep penetapan harga olahan ikan dan tinjauan ekonomi syariah terhadap penetapan harga pada UMKM di Kecamatan Panakkukang. Penelitian ini dilaksanakan bulan Juli-Agustus 2022di Kota Makassar. Penentuan sampel dengan teknik Purpossive Sampling yaitu UMKM Pempek Ummi dan 4 UMKM lain dari penelitian lanjutan. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder, penelitian ini melanjutkan penelitian sebelumnya “ Analisis Penetapan harga produk pempek terhadap pendapatan penjualan (Studi Kasus Pada UMKM Pempek di Kecamatan Panakkukang) dianalisis deskriptif dengan mereduksi data, menyajikan data dan pengambilan kesimpulan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa konsep penetapan harga pada Pempek Ummi Kota Makassar ialah penetapan harga berbasis persaingan atau pasar dengan pertimbangan telah memenuhi biaya produksi yang dikeluarkan dan keuntungan yang diperoleh sebatas cukup,serta proposional antara biaya,keuntungan dan memperoleh keberkahan.Dengan tinjauan ekonomi syariah terhadap Usaha Pempek Tinjauan ekonomi syariah terhadap konsep penetapan harga pada pempek ummi kota Makassar ialah sesuai dengan syariat islam dimana menerapkan beberapa cara berdagang Rasulullah dalam melakukan kegiatan ekonomi seperti menerapkan kejujuran, memberi manfaat kepada orang lain,tidak menimbun barang, komoditi yang dijual suci dan halal,serta membayar upah.Tinjauan ekonomi syariah terhadap metode penetapan harga yang diterapkan pada UMKM Pempek di Kecamatan Panakkukang, bagi UMKM A,C,D yang menetapkan harga berbasis persaingan pasar dengan metode below-market pricing dan at-market pricing arti kedua metode harga yang ditetapkan sama atau dibawah harga yang berlaku dipasar sesuai dengan syariat islam, sedangkan untuk UMKM B yang menetapkan harga berbasis biaya dengan metode cost plus pricing artinya menambahkkan laba yang berlebih.