Partisipasi Pekerja Lansia pada Sektor Informal di Provinsi Maluku = Elderly Workers Participation In The Informal Sector In Maluku Province

Rendahnya pendapatan merupakan permasalahan pada status pekerja lansia di sektor informal. Hal ini akan berimplikasi pada kerentanan lansia untuk jatuh dalam kemiskinan terutama di Provinsi Maluku. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik lansia pekerja informal di Maluku, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status kegiatan usaha lansia pada sektor informal, serta mendeskripsikan ketersediaan pekerjaan layak bagi lansia di Maluku. Untuk mencapai tujuan, peneliti menggunakan metode penelitian campuran, dengan metode analisis data regresi logistik terhadap sampel pekerja lansia sebanyak 1001 orang yang bersumber dari Sakernas Agustus 2021. Untuk memperkuat hasil analisis, dilakukan wawancara mendalam terhadap 11 orang informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia pekerja informal di Maluku lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki, hanya tamatan sekolah dasar atau sederajat, berumur 60-69 tahun, berstatus sebagai kepala rumah tangga, bertempat tinggal di daerah perdesaan, serta tidak pernah mengikuti pelatihan. Faktor individu lansia berpengaruh signifikan terhadap status kegiatan usaha lansia pada sektor informal. Sedikit berbeda dengan karakteristik secara umum, lansia yang lebih cenderung untuk bekerja pada kegiatan usaha informal di Maluku adalah mereka yang berjenis kelamin perempuan, lansia pada kelompok umur 70 tahun ke atas, bukan merupakan kepala rumah tangga, tinggal di daerah perdesaan, tidak berpendidikan serta tidak pernah mengikuti pelatihan. Selain karena dipengaruhi faktor individu, lansia di Maluku menjadi pekerja informal juga disebabkan karena ketersediaan pekerjaan layak pada sektor formal bagi lansia di Maluku masih terbatas.

Keywords : kemiskinan, pekerja lansia, pendapatan, sektor informal