GAMBRAN SUKU, DOMISILI DAN KETURUNAN TERHADAP PENDERITA HIPERTENSI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN DI REKTORAT UNIVERSITAS HASANUDDIN = DESCRIPTION OF ETHNICITY, DOMICILE AND DESCENDANTS OF HYPERTENSION PATIENTS IN EDUCATION PERSONNEL AT HASANUDDIN UNIVERSITY RECTORATE

Hipertensi merupakan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang). Penyakit hipertensi adalah penyakit tidak menular yang disebabkan oleh riwayat keluarga, jenis kelamin, kebiasan merokok, aktifitas fisik, dan kurangnya pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan suku domisili dan riwayat keturunan pada tenaga kependidikan rektorat Universitas Hasanuddin yang menderita hipertensi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif . Populasi dalam penelitian ini diperoleh dari hasil skrining hipertensi dari 229 tenaga kependidikan Rektorat Universitas Hasanuddin, yakni terdapat 69 orang total hipertensi diantaranya 3 orang menderita hipertensi sekunder (tidak memenuhi syarat), serta 3 orang tidak bersedia menjadi responden. Sehingga sampel dalam penelitian ini yakni sebanyak 63 responden yang ditentukan dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner individu serta pengukuran tekanan darah. Kemudian data dianalisis menggunakan computer dengan program olah data dan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) dan Exel. Proses analisis dilakukan secara univariat. Data ditampilkan dalam bentuk tabel disertai narasi.
Adapun hasil penelitian dari total 63 responden penelitian ini, tenaga kependidikan rektorat Universitas Hasanuddin yang paling banyak mengalami hipertensi merupakan responden laki-laki yaitu sebanyak 46 orang (73%). Frekuensi responden yang mengalami hipertensi tingkat 1 yaitu sebanyak 45 orang (71,4%). Frekuensi usia tertinggi adalah kelompok usia 45-54 tahun dengan jumlah 21 orang (33,3%). Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan tertinggi adalah tingkat SMA dengan jumlah 27 orang (42,9%). Adapun karakteristik responden menurut status kepegawaian tertinggi adalah PNS dengan jumlah 31 orang (49,2%). Frekuensi responden dengan unit kerja tertinggi Administrasi Tata Usaha dan Rumah Tangga dengan jumlah 26 orang (41,3%). Persentase suku responden yang tinggi adalah suku Bugis yaitu 55,6% dan Makassar 30,2%. Persentase responden dengan domisili tertinggi yaitu kota makassar pada kecamatan Manggala yaitu 30,1% dan persentase responden yang memiliki riwayat keluarga yaitu 52,4% dan yang tidak 47,6%.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan penelitian pada tenaga kependidikan rektorat Universitas Hasanuddin menunjukan bahwa dari 63 responden penelitian ini, yang menderita hipertensi yang tertinggi pada suku bugis sebanyak dan makassar. Kemudian domisili yang menderita hipertensi tertinggi pada kota Makassar sebanyak pada kecamatan Manggala, Tamalanrea dan Biringkanaya dan riwayat keturunan menunjukan yang mengalami hipertensi yang ada riwayat keluarga hipertensi lebih besar dibandingkan yang tidak ada riwayat keluarga. Disarankan responden agar kiranya dapat lebih memperhatikan pola makan yang sehat dan melakukan aktifitas fisik secara berkala sehingga bisa meminimalisir risiko hipertensi.

Keywords : Suku, domisili, keturunan, hipertensi