RISIKO DEPRESI PADA PASIEN PSORIASIS (LITERATURE REVIEW)

Latar Belakang : Berdasarkan data dari WHO prevalensi psoriasis diseluruh dunia diperkirakan berkisar antara 0.09% hingga 11.43% nilai ini berbeda disetiap negara dan diyakini akan terus mengalami peningkatan (World Health Organization, 2016). Diperkirakan sekitar 125 juta orang di dunia menderita psoriasis dan sebanyak 3% penduduk di AS terpapar dengan peyakit ini (Armstrong & Read, 2020). Di Indonesia sendiri prevalensi psoriasis mencapai hingga 2,5% dari total penduduk (Susanti et al., 2020). Pada tahun 2008 WHO menyatakan bahwa depresi menjadi penyebab ketiga beban penyakit di dunia dan memperkirakan penyakit ini akan menempati posisi pertama di tahun 2030 (World Health Organization, 2008). Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya ditemukan prevalensi depresi pada pasien dengan psoriasis berkisar antara 6% hingga 62% (Hu et al., 2019).
Tujuan : Penelitian bertujuan untuk mengetahui risiko dan hubungan depresi pada pasien psoriasis.
Metode penelitian : Desain penelitian yang digunakan yaitu Literature Review dengan menggunakan teknik kualitatif (meta-sintesis).
Hasil penelitian : Terdapat 6 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi untuk dikaji dan dirangkum dalam penelitian ini. Hasil yang diperoleh yaitu tingkat prevalensi depresi pada pasien psoriasis berkisar antara 8.5%-47.1%. Risiko depresi meningkat pada pasien psoriasis yang telah mendapatkan terapi utamanya terapi biological HR 1.50 (95% CI 1.23-1.84). Selain itu, prevalensi pasien psoriasis dengan pemikiran untuk melakukan bunuh diri juga ditemukan sebesar 18.4%. Terdapat hubungan yang positif antara depresi dengan tingkat keparahan psoriasis yang dialami oleh pasien psoriasis dengan nilai p-value <0.05.