PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUAPONIK DI KOTA MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN GREEN BUILDING = AQUAPONICS RESEARCH AND DEVELOPMENT CENTER IN MAKASSAR CITY WITH GREEN BUILDING APPROACH

Budaya Pangan merupakan salah satu aspek fisiologi, dimana pemenuhannya tidak dapat ditangguhkan karena manusia perlu makan untuk bertahan hidup. Menurunnya aktivitas pertanian di Kota Makassar karena masalah kesuburan tanah akibat aktivitas industri, status kepemilikan lahan, dan tidak ada regenerasi petani yang secara tidak langsung dapat menjadi hambatan penyelenggaraan pangan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012. Penyelenggaraan pangan dimaksudkan untuk meningkatkan kemandirian pangan di setiap wilayah, demi memenuhi tingkat kecukupan pangan masyarakat serta menyuarakan pertanian perkotaan. Pusat Penelitian dan Pengembagan Akuaponik di Kota Makassar memiliki fungsi utama untuk mewadahi kegiatan penelitian dalam bidang pertanian metode akuaponik melalui pengumpulan dan pengolahan data serta pengembangan hasil pertanian akuaponik metode vertiminaponik, wolkaponik dan sistem rakit apung yang dilakukan untuk nantinya akan disebarkan kepada masyarakat luas, Mengedukasi masyarakat tentang metode bercocok tanaman akuaponik guna mensosialisasikan dan mepromosikan urban farming yang bertujuan untuk meningkatkan kesejateraan pangan kota dan menyediakan fasilitas berupa bahan, tempat pemasaran hasil budidaya dan produk hasil olahan untuk langsung diperjual belikan secara langsung. Pendekatan perancangan bangunan menggunakan Green Building yang merupakan konsep arsitektur yang meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan, alam dan manusia serta menghasilkan lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat yang ditempuh dengan cara pemanfaatan sumber daya alam dan energi dengan efisien.

Keywords : Akuaponik, Green Building, Pertanian