PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA KONSUMSI SEWAKTU DARK CHOCOLATE DAN MILK CHOCOLATE PADA KETEBALAN KOROID SUBFOVEA PADA SAMPEL SEHAT USIA MUDA: SEBUAH UJI ACAK TERSAMAR GANDA = Comparison of Effect After Acute Ingestion Between Milk and Dark Chocolate Consumption on Subfoveal Choroidal Thickness in Young Healthy Subjects: A Double Blind Randomized Clinical Study


Rachmat, La Ode Hamzah (2022) PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA KONSUMSI SEWAKTU DARK CHOCOLATE DAN MILK CHOCOLATE PADA KETEBALAN KOROID SUBFOVEA PADA SAMPEL SEHAT USIA MUDA: SEBUAH UJI ACAK TERSAMAR GANDA = Comparison of Effect After Acute Ingestion Between Milk and Dark Chocolate Consumption on Subfoveal Choroidal Thickness in Young Healthy Subjects: A Double Blind Randomized Clinical Study. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C025181004_tesis_23-09-2022 cover1.png

Download (138kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C025181004_tesis_23-09-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C025181004_tesis_23-09-2022 dp.pdf

Download (667kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C025181004_tesis_23-09-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2024.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan pengaruh konsumsi sewaktu dark chocolate dan milk chocolate pada ketebalan koroid subfovea pada sukarelawan sehat.
Desain penelitian ini menggunakan uji acak, cross over tersamar ganda dengan melibatkan 40 subjek sehat (80 mata) berusia antara 17-45 tahun yang secara acak dibagi ke dalam dua kelompok perlakuan. Kelompok pertama mengkonsumsi dark chocolate (DC) lalu mengkonsumsi milk chocolate (MC) minimal 72 jam setelahnya. Tekanan darah (TD) diukur saat awal, 30 menit dan dua jam setelah konsumsi untuk masing-masing pelakuan. Ketebalan koroid subfovea diukur menggunakan optical coherence tomograpgy mode enhanced depth imaging setelah pengukuran TD untuk masing-masing waktu. Kelompok kedua mengkonsumsi MC lalu mengkonsumsi DC dengan metode pengukuran seperti kelompok pertama (cross over). Tidak ada perbedaan saat awal pengukuran (p = 0.782), terjadi penambahan 11.050 ± 13.720 µm p<0.01 pada 30 menit dan dua jam setelahnya 23.450 ± µm p<0.01. Tidak terjadi perubahan pada TD sistolik dan diastolik dan juga tidak ditemukan adanya korelasi antara ketebalan lapisan koroid dengan TD.
Hasil penelitian ini menemukan terdapat peningkatan ketebalan koroid subfovea yang signifikan pada setiap perlakuan terutama kelompok yang mengkonsumsi DC hingga 2 jam setelah konsumsi. Tidak terdapat perubahan TD baik sistolik maupun diastolik. Tidak ditemukan korelasi antar TD dan produk cokelat yang dipakai.

Keywords : Ketebalan koroid subfovea, dark chocolate, milk chocolate

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Subfovea choroidal thickness, dark chocolate, milk chocolate
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Mata
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 24 Oct 2022 05:59
Last Modified: 24 Oct 2022 05:59
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/22305

Actions (login required)

View Item
View Item