GAMBARAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PADA ANGGOTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA FUTSAL UNIVERSITAS HASANUDDIN DI MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU

Pemain futsal memerlukan komponen fisik yang baik untuk mempertahankan performa pada saat bermain seperti daya tahan otot tungkai, asupan bahan makanan, indeks massa tubuh (IMT) dan aktivitas fisik. Komponen fisik menurun karena adanya masa pandemik yang menyebabkan pola latihan berubah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan komponen fisik terkhusus daya tahan otot tungkai pada pemain futsal. Penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah anggota unit kegiatan mahasiswa futsal Universitas Hasanuddin. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 60 orang (n=60). Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data primer melalui pengukuran daya tahan otot tungkai menggunakan squat tes. Data umum sampel diperoleh melalui pengisian kuesioner termasuk didalamnya Internasional Physical Activity Questionnare Short Form (IPAQ) digunakan untuk mengukur aktivitas fisik dan pengisian kuesioner Food Frequency Questionnare (FFQ) digunakan untuk mengukur asupan bahan makanan. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan Microsoft Office Excel untuk melihat distribusi nilai daya tahan otot tungkai perkarakteristik responden. Sebanyak 60 orang (100%) anggota UKM futsal UNHAS memiliki nilai daya tahan otot tungkai tinggi dengan nilai rata-rata daya tahan otot tungkai 46,6 detik. Gambaran daya tahan otot tungkai pada kelompok aktivitas fisik sedang (43,3%), IMT normal (61,7%), usia 20 tahun (26,7%) dan asupan bahan makanan sering mengonsumsi makanan bergizi dan mengonsumsi jenis obat tertentu.