ANALISA PENINGKATAN KINERJA PT INDUSTRI KAPAL INDONESIA (PERSERO) MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) = ANALYSIS OF PERFORMANCE IMPROVEMENT OF PT INDUSTRI KAPAL INDONESIA (PERSERO) MAKASSAR USING SUPPLY CHAIN ​​OPERATION REFERENCE (SCOR) METHOD

Pengelolaan rantai pasok suatu industri seringkali mengalami permasalahan seperti pengelolaan material, sumber daya dan aliran kas yang mengakibatkan industri tersebut tidak mampu memenuhi permintaan pelanggan. Upaya yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mengevaluasi performa rantai pasoknya. PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar adalah industri perkapalan yang melakukan jasa reparasi kapal yang seringkali mengalami permasalahan dalam menyelesaikan proyek reparasi kapal sesuai waktu kontraknya. Hal ini disebabkan pengelolaan aliran material yang kurang baik dan ketersediaan fasilitas yang belum mumpuni. Akibat dari permasalahan ini PT IKI Makassar mengalami penurunan return of investment (ROI) pada tahun 2018 dan 2019 masing-masing 11,4% dan 9,54%. Evaluasi kinerja rantai pasok berperan penting dalam mengetahui kondisi perusahaan dan mendapatkan usulan perbaikan dalam peningkatan kinerja. Untuk memperoleh hal tersebut, SCOR® versi 11.0 dikembangkan untuk mengevaluasi kinerja rantai pasok.

Penelitian ini menggunakan metode SCOR®11.0 dengan memanfaatkan kuisioner dan wawancara untuk menggali informasi seputar metrik kinerja atau key performance indicator (KPI) dan kategori proses rantai pasok yang valid, serta nilai performanya. Data historis perusahaan digunakan sebagai input untuk mengetahui nilai KPI. KPI yang dapat diukur nilai performansinya kemudian dibandingkan dengan target perusahaan menggunakan analisis kesenjangan. Selanjutnya KPI yang belum mencapai target dikaitkan dengan kategori proses sesuai dengan panduan SCOR®11.0 untuk dilakukan evaluasi terhadap proses tersebut. Proses yang terkait dengan metrik dibawah target perusahaan, diberikan rekomendasi perbaikan berdasarkan best practices untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Berdasarkan pengukuran SCOR®11.0, diketahui KPI yang belum mencapai target yaitu perfect order fulfillment, order fulfillment cycle time (OFCT), upside supply chain flexibility (USCF), total cost to serve dan cash-to cash cycle time dengan gap secara berturut-turut sebesar 49,6%, 5 hari, 7 hari, 8,14% dan 3 hari. Beberapa proses dan sub-operasi menjadi faktor ketidakefisienan metrik tersebut dan perlu adanya rekomendasi perbaikan diantaranya business rule review, purchase order management, alternative supplier benchmarking, standard operating procedures, single-minute exchange of die (SMED), electronic data interchange (EDI).

Keywords : Rantai pasok, kinerja, SCOR®11.0