Analisis Tingkat Kebisingan pada Kawasan Kuliner di Kota Makassar

Semakin maraknya pembangunan kawasan kuliner yang beraneka ragam dan kian pesat dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satu parameter pencemar lingkungan adalah kebisingan. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kebisingan, memetakan sebaran tingkat kebisingan, dan menganalisis persepsi masyarakat akibat kebisingan yang ditimbulkan adanya live music di Kawasan Pasar Segar, Aroepala Food City dan Kampung Popsa pada Kota Makassar.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Data primer diperoleh menggunakan alat SLM TM 103 dan aplikasi Decibel X Pro di smartphone. Pengambilan data di tiap titik dilakukan selama 10 menit yang mewakili tiap 1 jam. Data pengukuran diolah dengan menggunakan Microsoft Excel dan aplikasi Surfer untuk persebaran kebisingannya. Pembagian kuesioner dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai kebisingan kawasan terkait adanya live music pada kawasan kuliner Pasar Segar, Aroepala Food City dan Kampoeng Popsa. Hasil kuisioner tersebut diolah secara statistik menggunakan aplikasi SPSS dan STATA.
Hasil analisis tingkat kebisingan pada semua titik saat berlangsungnya live music menunjukkan nilai LAeq diatas Baku Mutu Kebisingan dengan rata-rata tingkat kebisingan tertinggi pada hari libur berada di Kawasan Pasar Segar diperoleh nilai sebesar 89,15 dB dan yang terkecil berada di Kawasan Aroepala Food City sebesar 86,16 dB. Sebaran tingkat kebisingan tersebut ditunjukkan dengan pewarnaan kontur berwarna merah. Adapun hubungan persepsi masyarakat antara tingkat kebisingan terhadap gangguan kebisingan memiliki pengaruh sebesar 66% hingga 78% baik untuk kawasan dan pemukiman.