Karno, Indah Permata Sari (2022) GAMBARAN NYERI BAHU DAN PERILAKU MENCARI PERTOLONGAN KESEHATAN TERKAIT NYERI BAHU PADA PASIEN POST-STROKE DI POLIKLINIK SARAF RSKD DADI PROVINSI SULAWESI SELATAN = DESCRIPTION OF SHOULDER PAIN AND HEALTH SEEKING BEHAVIOR RELATED TO SHOULDER PAIN IN POST-STROKE PATIENTS IN THE NEURAL POLYCLINIC OF RSKD DADI PROVINCE OF SOUTH SULAWESI. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
R011181362_skripsi_01-07-2022 cover1.png
Download (193kB) | Preview
R011181362_skripsi_01-07-2022 1-2.pdf
Download (742kB)
R011181362_skripsi_01-07-2022 dp.pdf
Download (1MB)
R011181362_skripsi_01-07-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang: Stroke dapat menyebabkan kerusakan ataupun kematian sel atau jaringan otak yang dapat menyebabkan kecacatan fungsi sensorik sehingga menimbulkan nyeri pada bahu dan mengakibatkan penurunan penggunaan fungsi lengan. Sayangnya, penelitian terkait nyeri bahu pasien stroke serta perilaku mencari pertolongan kesehatan terkait nyeri bahu tersebut masih terbatas
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran nyeri bahu serta perilaku pencarian pertolongan kesehatan terkait nyeri bahu pada pasien pasca stroke.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan teknik non-probability sampling dan pendekatan accidental sampling. Jumlah sampel 87 responden.
Hasil: Pasien pasca stroke yang mengalami nyeri bahu berdasarkan karakteristik pasien rata-rata usia 61 tahun, mayoritas berjenis kelamin perempuan (52,9%), tidak bekerja (58,6%). Jenis stroke yang dialami stroke iskemik 80,5%, frekuensi stroke 1 kali 59% lama stroke ≥6 bulan (39%), nyeri pada tubuh kiri sebanyak 36.8%. Mayoritas responden mengalami nyeri bahu (77%), skala nyeri sedang (skala 4-6) 41,4%, nyeri dirasakan pada fase sub akut stroke terakhir (28,7%), nyeri terasa ngilu (29,9%), waktu nyeri kadang-kadang (27,6%), rerata skor SPADI 49.98%. Berdasarkan perilaku mencari pertolongan kesehatan, paling banyak melakukan terapi sendiri dengan memijat bahu (54%), mencari pertolongan tenaga kesehatan dengan konsultasi dokter (9,2%), kombinasi keduanya yaitu minum obat dan dipijat (5,7%).
Kesimpulan dan saran: Mayoritas responden mengalami nyeri bahu. rata-rata usia 61 tahun, perempuan dan tidak bekerja, skala nyeri sedang, dan mayoritas nyeri pada fase sub-akut stroke terakhir, waktu nyeri kadang-kadang dengan kualitas ngilu. Lebih banyak yang memijat bahu dari pada mencari pertolongan tenaga kesehatan. Diharapkan dapat menjadi acuan untuk anamnesis dan pemberian intervensi serta edukasi terkait nyeri bahu.
Keywords : Nyeri bahu, perilaku mencari pertolongan kesehatan, post-stroke
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Keperawatan > Ilmu Keperawatan |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 26 Jul 2022 01:42 |
Last Modified: | 26 Jul 2022 01:42 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/17618 |