POTENSI SENYAWA BIOAKTIF TANAMAN PAGODA (Clerodendrum paniculatum L.), MAMAN UNGU (Cleome rutidospermae D.C.), dan PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP SEL KANKER

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ekstrak tanaman pada berbagai kultur sel kanker, mengisolasi senyawa, dan menentukan strukturnya menggunakan metode spektrometri.
Penelitian ini bersifat eksperimental meliputi pengujian aktifitas sittoksisitas ekstrak awal pada kultur sel kanker manusia (A549, KB, KB-VIN, MCF-7, dan MDA-MB-231) dilakukan menggunakan metode SRB yang di inkubasi selama 72 jam, isolasi senyawa dilakukan menggunakan variasi kolom kromatografi, silika gel, dan perbandingan pelarut, sedangkan penentuan struktur kimia senyawa yang didapatkan menggunakan data spektrometri HRMS, 1D, dan 2D NMR.
Hasil penelitian menunjukkan empat senyawa (1) Stigmasta-5.22,25-trien-3β-ol, (2) senyawa, (3) 6-Nonadecenoic acid, dan (4) 6,9-Nonadecadienoic acid, methyl ester diisolasi dari ekstrak metanol bunga Pagoda, tiga senyawa (5) Stigmasta-5.22-dien-3-ol, dan (6) 1,2-Benzenedicarboxylic acid, 1,2-bis (2-Etilhexyl) ester, dan senyawa (7) diisolasi dari ekstrak hexan herba Maman Ungu, dan tiga senyawa (8) Hexadecanoic acid, (9) tetradecanoid acid, dan senyawa (10) dari ekstrak hexan daun Pare. Ekstrak Pagoda dan Pare tidak menghambat kultur sel kanker, sedangkan ekstrak Maman Ungu menghambat kultur sel kanker Payudara MCF-7 dengan % penghambatan pertumbuhan sebesar 28,1%. Senyawa (1), (5), (6), (8), dan (9) adalah senyawa bioaktif yang berhasil diisolasi pertama kali dilaporkan ada pada tanaman ini dan berpotensi aktif terhadap berbagai kultur sel kanker manusia.