ANALISIS PENJUALAN LIVEBIRD (AYAM HIDUP) DI MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS PT. CIOMAS ADISATWA, UNIT MAKASSAR) = Analysis Of Livebird Sales Greetings Of The Covid-19 Pandemic (Case Study Of PT. Ciomas Adisatwa Makassar

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020, dapat berdampak pada semua sektor industri termasuk peternakan. Fenomena pendemi covid-19 sedang terjadi exess supply. Tingginya supply produk sedangkan demand turun akan diikuti oleh jatuhnya harga daging yang tidak terkendali. permintaan ayam pedaging menurun 40% sejak maraknya pandemi. Penurunan tersebut salah satunya dipicu oleh pemberlakuan kebijakan oleh pemerintah mengakibatkan konsumen lebih banyak dirumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan penjualan livebird dimasa Pandemi Covid-19 pada PT. Ciomas Adisatwa, Unit Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2021 – 29 Oktober 2021, bertempat di kantor Pusat PT. Ciomas Adisatwa, Unit Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka, serta menggunakan teknik sampel sampling jenuh pada karyawan PT.CiomasAdisatwa. Teknik Analisis data menggunakan Analisis Faktor. Berdasarkan hasil analisis 11 variabel faktor penjualan livebird di PT. Ciomas Adisatwa Unit Makassar selama pandemi Covid-19 terbentuk 4 faktor yaitu Faktor Kebijakan Pemerintah dan Sosial Ekonomi Masyarakat, Faktor Harga dan Permintaan, Faktor Produksi dan Faktor Persaingan. 4 faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap penurunan penjualan livebird di PT. Ciomas Adisatwa Unit Makassar. Sebaiknya dengan adanya kondisi pandemi covid-19 dilakukan riset kembali terhadap kecenderungan setelah priode juli 2021 dan perusahaan dapat mengatasi lebih cepat atau mempersiapkan strategi untuk menghadapi permasalahan yang akan terjadi kedepannya dan meminimalisir dampak buruk/kerugian yang bisa terjadi di PT. Ciomas Adisatwa Unit Makassar.
Keywords : Excess supply, Kebijakan Pemerintah, livebird, Pandemi Covid-19