RAUF, ICHSAN (2020) MODEL DEFLEKSI DINDING TURAP DENGAN TIMBUNAN GEOKOMPOSIT RINGAN TANAH – EPS STABILISASI LIMBAH ASPAL BUTON. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
P0800316417_disertasi_20-11-2020 cover.jpg
Download (251kB) | Preview
P0800316417_disertasi_20-11-2020 dapus-lampiran.pdf
Download (339kB)
P0800316417_disertasi_20-11-2020 bab 1-2.pdf
Download (2MB)
P0800316417_disertasi_20-11-2020.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
Dinding turap menjadi bagian penting dalam pembangunan pada daerah dengan kondisi topografi dengan kemiringan curam. Material timbunan konvensional memiliki massa yang besar terlebih lagi pada saat curah hujan tinggi. Kondisi ini berpotensi pada terjadinya kegagalan dinding tanah. Alternatif timbunan ringan menjadi solusi untuk mereduksi tekanan lateral pada dinding tanah. Stabilisasi kimia dengan memanfaatkan limbah hasil ekstraksi aspal buton untuk menghasilkan timbunan ringan dengan subtitusi Expanded Polysterene (EPS) terhadap tanah menjadi fokus dalam penelitian ini. Kinerja material geokomposit ringan (lighweight geocomposite material, LWGM) didasarkan pada nilai kuat tekan bebas (unconfined compressive strength) dan California Beraing Ratio (CBR). Variasi EPS sebesar 0.15% dan 0,30% sebagai subtitusi tanah, serta variasi limbah aspal buton (waste of buton asphalt, WBA) sebesar 3% - 9% dry). Selain itu, pemeraman benda ujididasarkan pada kepadatan kering tanah ( dilakukan selama 7 hari, 14 hari dan 28 hari untuk menganalisis pengaruh waktu terhadap peningkatan nilai kekuatan LWGM. Perilaku kekuatan benda uji, lebih dalam dianalisis dengan pendekatan mikrostruktur dengan X-Ray Difraction (XRD). Kinerja LWGM terhadap reduksi defleksi pada dinding turap dilihat dengan pemodelan fisik di laboratorium dengan menggunakan bak berdimensi 1,50 m x 1,50 m x 0,60 m. Model dinding turap menggunakan plat baja berdimensi 1,40 m x 0,58 m dengan tebal 3.2 mm. Pembebanan merata diberikan hingga keruntuhan model terjadi. Hasil pengujian model ini kemudian dibandingkan terhadap 2 model timbunan lainnya, yaitu : timbunan sirtu dan blok geofoam. Hasil rancangan komposisi optimum untuk material geokomposit adalah 7.00% limbah aspal buton dan 0.3% Expanded Polysterene. Adapun hasil pengujian model defleksi dinding turap dengan menggunakan timbunan ringan geokomposit (LWGM) memberikan defleksi lebih kecil dibandingkan dengan material-material pembanding lainnya. Pada beban yang sama sebesar 74 kN/m2 , daya dukung LWGM 2 kali lebih baik dibandingkan timbunan sirtu dan sementara terhadap blok EPS nilai daya dukung meningkat 1,5 kali.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Depositing User: | - Andi Anna |
Date Deposited: | 18 Dec 2020 06:35 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 04:41 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/1515 |