Perilaku Lentur Balok Beton Bertulang GFRP Bar = Flexural Behavior of Reinforced Concrete Beams Using GFRP Bar

Struktur beton bertulang pada lingkungan laut pada umumnya mengalami kerusakan akibat korosi pada tulangan baja. Korosi mengurangi luas penampang tulangan dan menjadi penyebab menurunnya kemampuan layan struktur. Penggunaan tulangan tahan korosi pada elemen struktur beton bertulang dapat mempertahankan umur rencana bangunan dan mengurangi biaya perawatan selama masa layan. Salah satu material yang dikembangkan sebagai tulangan pada struktur beton bertulang adalah material FRP (Fiber Reinforced Polymer).
Pada penelitian ini digunakan 2 varian balok uji dengan kode nama balok BK dan balok BFS, masing-masing 3 buah. Balok BK merupakan balok beton konvensional yang menggunakan tulangan baja 3D13 sebagai tulangan tarik, sengkang baja f8-100 sebagai tulangan geser disertai selimut beton dengan tebal 30 mm. Sedangkan, Balok BFS merupakan balok yang menggunakan tulangan GFRP bar 3D13 sebagai tulangan tarik, sengkang baja f8-100 sebagai tulangan geser juga disertai selimut beton dengan tebal 30 mm. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kapasitas lentur, kekakuan dan pola retak balok beton bertulang GFRP bar (BFS) dibandingkan dengan balok beton bertulangan baja konvensional (BK). Pengujian dilakukan dengan dua titik pembebanan lentur. Pembebanan diberikan secara statis monotonik dengan kecepatan 0.03 mm/detik sampai benda uji gagal.
Hasil penelitian menunjukkan kapasitas lentur balok balok beton bertulang GFRP bar meningkat 39.5% dari balok beton bertulang baja pada rasio tulangan lentur dan geser yang sama. Kekakuan balok beton bertulang GFRP bar menurun 68.5% dibandingkan balok beton bertulang baja pada rasio tulangan lentur dan geser yang sama. balok beton bertulang baja didominsi oleh retak lentur, sedangkan balok beton bertulang GRP bar didominasi oleh retak miring yang dimulai pada fase tengah pembebanan.
Keywords : Balok Beton, GFRP Bar