PENGARUH SUHU PERENDAMAN TERHADAP NILAI KUAT TARIK TIDAK LANGSUNG CAMPURAN AC-WC YANG MENGGUNAKAN BATU SAKARTEMEN SEBAGAI AGREGAT KASAR = EFFECT OF TEMPERATURE SOAKED ON THE INDIRECT TENSILE STRENGTH OF AC-WC MIXTURE USING SAKARTEMEN STONE AS COARSE AGGREGATE


Manaham B P M, Manaham B P M (2022) PENGARUH SUHU PERENDAMAN TERHADAP NILAI KUAT TARIK TIDAK LANGSUNG CAMPURAN AC-WC YANG MENGGUNAKAN BATU SAKARTEMEN SEBAGAI AGREGAT KASAR = EFFECT OF TEMPERATURE SOAKED ON THE INDIRECT TENSILE STRENGTH OF AC-WC MIXTURE USING SAKARTEMEN STONE AS COARSE AGGREGATE. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D012181037_tesis_cover1.jpg

Download (295kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D012181037_tesis_bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D012181037_tesis_dp.pdf

Download (560kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D012181037_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Modulus campuran aspal yang berkorelasi dengan sifat mekanik yakni kuat tarik tidak langsung dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya temperatur, tipe aspal, variasi kadar aspal, gradasi dan variasi pemadatan. Berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, Revisi-3, agregat yang ada di Kabupaten Fak-Fak (agregat lokal) umumnya dikategorikan sebagai agregat substandar. Untuk menekan biaya pembangunan di kabupaten ini penggunaan agregat substandar, yang secara lokal dikenal dengan nama batu Sakartemen, perlu dioptimalkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu perendaman yang divariasikan terhadap nilai hubungan tegangan dan regangan campuran AC-WC yang menggunakan batu Sakartemen sebagai agregat kasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental murni di laboratorium yang terdiri dari pengujian kuat tarik tidak langsung. Variasi suhu perendaman air yang diberikan adalah 20°C, 40°C, 60°C, 80°C dan 100°C. Benda uji yang digunakan adalah benda uji hasil pengambilan benda uji inti (core drill) di lapangan. Diperoleh kadar aspal optimum pada 6,10% dengan menggunakan batu Sakartemen sebagai agregat dan Asbuton modifikasi sebagai bahan pengikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai kuat tarik tidak langsung pada benda uji yang mengalami proses perendaman air pada suhu 20°C adalah sebesar 0,780 MPa sedangkan rata-rata nilai kuat tarik tidak langsung pada benda uji yang mengalami proses perendaman air secara laboratorium pada suhu 40°C, 60°C, 80°C dan 100°C adalah masing-masing sebesar 0,680 MPa, 0,550 MPa, 0,480 MPa dan 0,420 MPa. Penurunan nilai kuat tarik tidak langsung yang terjadi pada benda uji dengan perendaman air pada suhu 40°C, 60°C, 80°C dan 100°C adalah masing-masing sebesar 14,70%, 41,81%, 62,50% dan 85,71% dari benda uji dengan perendaman air pada suhu 20°C.
Keywords : Suhu perendaman, Batu Sakartemen, Kuat tarik tidak langsung, Campuran AC-WC

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 22 Mar 2022 02:43
Last Modified: 22 Mar 2022 02:43
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/14474

Actions (login required)

View Item
View Item