Nyambe, Hasan (2022) PERBANDINGAN KESINTASAN PASIEN KANKER PARU KELOMPOK BUKAN SEL KECIL YANG MENDAPAT TERAPI TARGET EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR-TYROSIN KINASE INHIBITOR DAN YANG MENDAPAT KEMOTERAPI LINI PERTAMA. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C118216103_tesis_24-01-2022 cover.png
Download (193kB) | Preview
C118216103_tesis_24-01-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
C118216103_tesis_24-01-2022 dp.pdf
Download (1MB)
C118216103_tesis_24-01-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
HASAN NYAMBE : Perbandingan kesintasan pasien kanker paru kelompok bukan sel kecil yang mendapat terapi target Epidermal Growth Factor Receptor-Tyrosin Kinase Inhibitor dan yang mendapat Kemoterapi lini pertama. (dibimbing oleh dr.Arif Santoso Sp.P(K), Ph.D., FAPSR dan Dr.dr Nur Ahmad Tabri Sp.PD,K-P.,Sp.P(K)
PENDAHULUAN. Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) terdiri dari nonskuamosa dan skuamosa. Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil nonskuamosa adalah adenokarsinoma dan karsinoma sel besar. Saat ini terapi kanker paru sangat berkembang dari agen kemoterapi sampai terapi target terutama EGFR-TKI. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesintasan pasien KPKSBK yang mendapat kemoterapi lini pertama dibandingkan terapi EGFR-TKI di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.
METODE. Penelitian ini adalah penelitian retrospektif antara tahun 2017 sampai 2019 dari rekam medis pasien KPKBSK yang mendapatkan kemoterapi lini pertama dan EGFR-TKI. Pasien dikemoterapi dengan platinum based dan EGFR-TKI diterapi gefitinib 1x250 mg/hari atau erlotinib 1x150 mg/hari dan atau afatinib 1x40 mg/hari. Kesintasan dinilai dari mulai tegak diagnosis sampai pasien meninggal atau saat penelitian dihentikan.
HASIL. Dari 239 sampel KPKBSK terdiri dari 135 pasien yang mendapat kemoterapi lini pertama dan 104 pasien yang diterapi EGFR-TKI. Berdasarkan karakteristik pasien, usia terbanyak adalah lebih 40 tahun (kemoterapi 124 (91,9%) dan EGFR-TKI 101 (97,1%) dengan jenis kelamin laki-laki yang mendominasi (kemoterapi 98 (72,6%), EGFR-TKI 64 (61,5%). Pasien merokok yang mendapat kemoterapi lini pertama 65,2% dan EGFR-TKI 61,5% dengan IB terbanyak untuk kemoterapi (IB berat 28,9%) dan untuk EGFR-TKI (IB sedang 26,9%). Jenis histologi adenokarsinoma 73,2% dengan dominasi stage IV 86,6% (kemoterapi 83,7% dan EGFR-TKI 90,4%). Kesintasan 6 bulan 98,7%, 1 tahun 94,1% dan kesintasan 2 tahun 24,3%. Masa tengah tahan hidup (MTTH) pasien yang mendapat EGFR- TKI lebih lama sedikit dibandingkan yang mendapat kemoterapi lini pertama (21 bulan versus 20 bulan). PFS bulan ke 18 menunjukkan bahwa pasien yang diterapi dengan EGFR-TKI adalah 15 bulan, sedangkan pasien yang mendapat kemoterapi adalah 11 bulan. (P 0,000).
KESIMPULAN. kesintasan pada pasien KPKBSK yang menerima terapi target EGFR-TKI secara signifikan memiliki tingkat kelangsungan hidup tertinggi dibandingkan dengan kemoterapi. Progresifitas lebih cepat terjadi pada pasien dengan kemoterapi lini I dibandingkan EGFR-TKI.Faktor yang paling mempengaruhi angka tahan hidup adalah jenis terapi dengan nilai p<0,05.
KATA KUNCI: KPKBSK, kemoterapi, EGFR-TKI, Kesintasan, PFS
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | KPKBSK, kemoterapi, EGFR-TKI, Kesintasan, PFS |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS - Pulmonologi |
Depositing User: | S.I.P Zohrah Djohan |
Date Deposited: | 10 Mar 2022 01:28 |
Last Modified: | 10 Mar 2022 01:28 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/14051 |