Pengaruh Kandungan Carboxymethylcellulose dalam Pakan terhadap Daya Cerna Nutrisi Udang Windu (Penaeus monodon Fab.)

Udang windu (Penaeus monodon Fab.) adalah salah satu komoditas budidaya yang potensial di Indonesia. Pakan merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan budidaya karena dapat menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang. Pakan yang mengandung Carboxymethylcellulose (CMC) dapat memperlama makanan di dalam saluran pencernaan sehingga interaksi antara enzim dengan substrat juga semakin lama yang dapat berdampak positif terhadap daya cerna nutrisi pada udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penambahan CMC dalam pakan dengan kandungan protein dan karbohidrat yang berbeda menghasilkan daya cerna terbaik pada udang windu (P. monodon Fab.).Penelitian ini menggunakan pola faktorial dengan rancangan dasar acak lengkap. Faktor pertama yaitu kandungan CMC yang berbeda yaitu 0%, 5% dan 10% dan faktor kedua yaitu kandungan protein dan karbohidrat yang berbeda yaitu kandungan protein 30%, karbohidrat 40% dan kandungan protein 40%, karbohidrat 30%, dengan 3 kali ulangan. Hewan uji yang digunakan adalah udang windu stadia PL 30 dipelihara dalam 18 baskom berwarna hitam dengan volume air 30 liter dan masing-masing ditebar dengan kepadatan 20 ekor/baskom. Hewan uji diberi pakan buatan yang diformulasikan sendiri dengan frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari dan dipelihara selama 50 hari. parameter yang diamati adalah daya cerna protein, lemak, karbohidrat dan energi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara CMC dan kandungan protein-karbohidrat yang berbeda dalam pakan memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai daya cerna protein, lemak, karbohidrat dan energi. Konsentrasi CMC (0-10%) yang ditambahkan ke dalam pakan untuk memperoleh daya cerna udang windu terbaik adalah dengan penambahan CMC 5% dan 10%. Konsentrasi CMC tersebut tidak berbeda nyata untuk daya cerna protein, lemak, karbohidrat dan energi.