Hubungan Peran Keluarga Dengan Kemampuan Motorik Kasar Anak Disabilitas Intelektual di SLB Reskiani Kota Makassar

Pola asuh dan peran keluarga dianggap sebagai faktor determinan yang mempengaruhi perkembangan kemandirian dalam Aktivitas Kehidupan Sehari-hari seperti kebersihan diri, eliminasi, makan, minum, dan berpakaian. Anak yang mengalami disabilitas intelektual (DI) sangat memerlukan peran khusus dari keluarga, karena peran tersebut akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak, dukungan keluarga sangat penting karena keluargalah yang paling lama berinteraksi dengan anak disabilitas intelektual (DI) . Hal ini menjadi penting mengingat, pada umumnya setiap aktivitas kehidupan manusia tidak terlepas dari gerak. Manusia melakukan aktivitas gerak sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Belajar gerak dasar yang paling ideal terjadi pada fase anak anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran keluarga dengan kemampuan motorik kasar pada anak disabilitas intelektual. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel tiga puluh delapan (n=38) yang merupakan siswa Sekolah Luar Biasa Reskiani Kota Makassar. Terdapat beberapa data yang akan dikumpulkan, diantaranya tingkat peran keluarga dan kemampuan motorik kasar. Pengambilan data tersebut menggunakan kuesioner untuk peran keluarga dan alat ukur berupa test yang diisi pada blanko test untuk kemampuan motorik kasar. Penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara peran keluarga dengan kemampuan motorik kasar p<0.001 (p<0.05). Nilai r (Spearmen correlation) yang didapatkan mendekati angka 1, yakni 0.662. Nilai tersebut juga semakin menunjukkan bahwa peran keluarga berhubungan dengan kemampuan motorik kasar.
Kata Kunci: Peran keluarga, kemampuan motorik kasar, anak DI