PANTI ASUHAN DENGAN KONSEP ARSITEKTUR BERMAIN DI KOTA MAKASSAR

Makassar sebagai salah satu kota metropolitan yang ada dikawasan
Indonesia timur memiliki jumlah penduduk kurang lebih 1,3 juta jiwa (BPS,2013).
Berdasarkan data PMKS Dinas Sosial Kota Makassar tahun 2017 terdapat 46.061
Anak terlantar, 855 Anak Jalanan. Sedangkan jumlah panti asuhan yang tercatat di
Dinas Sosial Kota Makassar berjumlah 91 yang tersebar di 14 kecamatan dan
menampung sebanyak 3048 anak. Hal ini menunjukkan bahwa masih sangat
banyak anak terlantar dan anak jalanan yang belum tidak tertampung.
Berdasarkan hasil penelitian data di lapangan, panti asuhan yang ada di kota
Makassar sebagian besar belum memiliki desain yang mampu meningkatkan rasa
ketertarikan dan daya imajinasi dari anak–anak asuhnya. Bahkan, tidak sedikit panti
asuhan di kota Makassar yang hanya memanfaatkan bangunan yang telah ada dan
sudah tidak digunakan. Bangunan bekas dengan desain seadanya menyebabkan
penghuni panti asuhan yang jumlahnya semakin bertambah harus tinggal dalam
keadaan bertumpu-tumpuk, hal ini menyebabkan rasa tidak nyaman dan tidak
manusiawi karena panti asuhan tidak dari awal dirancang guna meningkatkan
karakteristik dari anak asuhnya sehingga ruang-ruang yang tersedia tidak sesuai
dengan standard besaran ruang. Sehingga dibutuhkannya fasilitas panti asuhan yang
bisa memenuhi kebutuhan perancangan dan mewadahi kegiatan pengguna dan
diharapkan dapat menjadi bangunan yang sesuai dengan peruntukan dan desain
untuk anak penghuni panti asuhan.