PENGARUH FAKTOR TEKNIS PENANGKAPAN PADA PENGOPERASIAN BAGAN PERAHU DI PERAIRAN SPERMONDE, KABUPATEN BARRU, PROVINSI SULAWESI SELATAN

Muh. Ismail. L231 16 303. “Pengaruh Faktor Teknis Penangkapan pada Pengoperasian Bagan Perahu di Perairan Spermonde, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan” dibimbing oleh Alfa Nelwan sebagai Pembimbing Utama dan St. Aisjah Farhum sebagai Pembimbing Pendamping.
Aspek teknis penangkapan didekskripsikan sebagai komponen yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu operasi penangkapan ikan. Aspek teknis akan berpengaruh terhadap efektivitas pengoperasian suatu alat tangkap. Dengan demikian, penting untuk diketahui aspek teknis yang berpengaruh terhadap pengoperasian suatu alat tangkap. Ketepatan dalam menentukan aspek teknis yang berpengaruh akan bermanfaat untuk para pelaku usaha penangkapan ikan. Kasus dalam penelitian ini adalah bagan perahu, pemilihan bagan perahu karena bagan perahu adalah salah satu alat tangkap yang banyak digunakan oleh pelaku usaha penangkapan ikan di Kabupaten Barru, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komposisi jenis ikan hasil tangkapan dan menganalisis produktivitas penangkapan berdasarkan lama waktu operasi penangkapan dan luasan daerah penangkapan ikan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020, Dusun Mate’ne, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung mengikuti operasi penangkapan pada satu unit bagan perahu sebanyak 30 trip penangkapan, data sekunder diperoleh dari studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan: komposisi jenis hasil tangkapan terdapat 18 jenis ikan dan 2 non ikan yaitu ikan peperek (Leiognathus sp.) sebesar 34,49%, disusul ikan teri (Stolephorus sp.) sebesar 23,37% dan yang terendah yaitu ikan layang (Decapterus sp) sebanyak 0,1%. Produktvitas penangkapan berdasarkan lama waktu operasi penangkapan dimana produktivitas penangkapan tertinggi hauling I sebesar 8,48 Kg/menit dan terendah 0,09 Kg/menit, sedangkan kemampuan tangkap tertinggi hauling II sebesar 1,07 Kg/menit dan terendah 0,14 Kg/menit dan kemampuan tangkap tertinggi hauling III sebesar 1,9 Kg/menit dan terendah 0,06 Kg/menit. Pada hauling I kisaran waktku efektif penangkapan yaitu bekisar 105–350 menit, hauling II berkisar 191 – 407 menit sedangkan pada hauling III berkisar 160 – 296 menit. Luasan daerah penangkapan adalah 90,85 km2 dengan total produksi tangkapan sebesar 10.548,6 Kg dan adapun kemampuan tangkap berdasarkan luasan daerah penangkapan ikan adalah 116,11 kg/ km2.
Kata Kunci: Bagan perahu, Produktivitas, Teknis penangkapan