RAHMI, WASTITA (2021) SERANGAN PENYAKIT ANTRAKNOSA OLEH COLLETOTRICHUM BREVISPORUM DAN COLLETOTRICHUM TRUNCATUM PADA BERBAGAI VARIETAS TANAMAN CABAI PADA FASE VEGETATIF. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
G011171570_skripsi_01-10-2021 cover1.jpg
Download (263kB) | Preview
G011171570_skripsi_01-10-2021 Bab 1-2.pdf
Download (749kB)
G011171570_skripsi_01-10-2021 Dapus-lamp.pdf
Download (777kB)
G011171570_skripsi_01-10-2021.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Wastita Rahmi (G011 17 1570). “Serangan Penyakit Antraknosa oleh Colletotrichum brevisporum dan Colletotrichum truncatum pada Berbagai Varietas Tanaman Cabai pada Fase Vegetatif” di bawah bimbingan Andi Nasruddin dan Baharuddin.
Cabai merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat penting karena mengandung gizi tinggi dan nilai ekonomi yang tinggi. Namun, produktivitas tanaman cabai di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan potensi produksi tanaman. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas tanaman adalah adanya serangan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum spp. yang dapat menyebabkan kehilangan hasil sampai lebih dari 50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insidensi dan keparahan serangan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh C. truncatum dan C. brevisporum pada fase vegetatif pada beberapa varietas tanaman cabai. Penelitian ini bertempat di Teaching Farm dan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar dengan menggunakan rancangan acak kelompok dalam faktorial. Pengamatan dilakukan setelah penginokulasian Colletotrichum spp. secara buatan melalui penyemprotan tanaman dengan menggunakan suspensi konidia dari patogen tersebut. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat insidensi dan keparahan serangan penyakit antraknosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam varietas cabai (Bara, Batalion, Bhaskara, Dewata 43 F1, Ferosa, dan Panex 100 F1) menunjukkan tingkat serangan antraknosa yang berbeda-beda. Keparahan tertinggi serangan antraknosa cenderung pada varietas Bhaskara dan terendah cenderung pada varietas Ferosa. Cendawan yang memiliki persentase keparahan tertinggi pada penyakit antraknosa yaitu C. truncatum. Serta tingkat perlakuan kombinasi keparahan penyakit tertinggi ditemukan pada varietas Dewata yang diinokulasi dengan C. truncatum. Namun demikian secara umum, tidak ada diantara varietas yang diuji secara konsisten resisten terhadap penyakit antraknosa.
Kata kunci: Antraknosa, Varietas, Tanaman Cabai
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 26 Oct 2021 04:31 |
Last Modified: | 26 Oct 2021 04:31 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/9260 |