MUCHTAR, VERAFERIAL (2020) PENGARUH PEMBERIAN TERAPI FLUOKSETIN KOMBINASI RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY (REBT) TERHADAP PERBAIKAN GEJALA DEPRESI, FUNGSI KOGNISI SERTA PENINGKATAN KADAR BRAIN-DERIVED NEUROTROPHIC FACTOR (BDNF) SERUM PASIEN DEPRESI. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C106215203_tesis_23-10-2020_Hal_Judul1.jpg
Download (450kB) | Preview
C106215203_tesis_23-10-2020_1-2.pdf
Download (1MB)
C106215203_tesis_23-10-2020_Daftar_Pustaka_dan_Lamp..pdf
Download (1MB)
C106215203_tesis_23-10-2020 ... ok.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Pendahuluan: Depresi merupakan problem kesehatan di dunia yang diderita lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia yang ditandai dengan adanya perasaan sedih, murung, iritabilitas serta distorsi kognisi seperti mengeritik diri sendiri, timbul rasa bersalah, perasaan tidak berharga, kepercayaan diri turun, pesimis dan putus asa yang manifestasinya bisa berbeda pada masing-masing individu. Metode: Pada penelitian ini membandingkan antara kelompok fluoksetin kombinasi Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) dengan kelompok fluoksetin dalam tatalaksana mengurangi gejala depresi dan perbaikan fungsi kognisi. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental dengan desain penelitian pre test dan post test control group design. Teknik pengambilan sampel dengan cara Consecutive Sampling untuk masing-masing kelompok. Pengambilan sampel diawali dengan pemeriksaan Hamilton Depression Rating Scale (HDRS), kemudian sampel dikelompokkan menjadi dua kelompok. Dilakukan pemeriksaan Montreal Cognitif Assesment versi Indonesia (MoCa-Ina) dan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kadar Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) serum sebelum pemberian terapi. Pemeriksaan HDRS, MoCa-Ina dan kadar BDNF serum dilakukan kembali pada minggu ke-7 dan minggu ke-4. Hasil: Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rerata skor HDRS, MoCA-Ina dan kadar BDNF serum pada sampel yang diberikan terapi kedua kelompok mengalami perbaikan secara statistik. Sampel yang mendapatkan terapi fluoksetin-REBT dilihat dari data statistik pada minggu ke-7 mengalami peningkatan kadar BDNF serum signifikan bermakna p<0,05 (0,000). Setelah terapi minggu ke-14 mengalami peningkatan kadar BDNF serum signifikan bermakna bermakna p<0,05 (0,000). Kesimpulan: ada pengaruh pemberian terapi fluoksetin kombinasi REBT dibandingkan terapi fluoksetin saja dalam memperbaiki gejala depresi, fungsi kognisi serta peningkatan kadar BDNF serum.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RC Internal medicine R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Kedokteran Jiwa - Psikiatri |
Depositing User: | wahyuni aras |
Date Deposited: | 10 Dec 2020 18:27 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 04:49 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/926 |