PENGARUH ORIENTASI DAN LUAS BUKAAN JENDELA TERHADAP INTENSITAS PENCAHAYAAN ALAMI PADA STUDIO GAMBAR GEDUNG ARSITEKTUR UNIVERSITAS HASANUDDIN

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam
perancangan ruangan. Sebuah ruangan dapat dikatakan baik salah satunya jika pencahayaan sesuai dengan syarat kebutuhan tergantung dari fungsi ruangan tersebut. Ruangan yang diteliti dalam penelitian ini adalah 2(dua)
ruang studio gambar di lantai Ground Gedung Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Tingkat iluminasi standar untuk ruang studio gambar
adalah 750 lux karena termasuk aktivitas yang membutuhkan ketelitian tinggi.
Metode penelitiannya adalah analisis statistik deskriptif kuantitatif dengan observasi pengukuran menggunakan luxmeter selama tujuh hari dan simulasi menggunakan Autodesk Ecotect Analysis untuk mengetahui pengaruh orientasi dan luas bukaannya. Hasil penelitian menunjuk pada 4(empat) jam
pengukuran pencahayaan studio PWK paling tinggi pada area area A yaitu 230-466lux, tidak memenuhi standar pencahayaan studio gambar 750lux.
Sementara pada studio arsitektur, intensitas cahaya pada area A sangat tinggi 1706-2769lux dan di area C hanya 78-136lux. Simulasi dilakukan dengan mengubah orientasi bukaan Utara-Selatan menjadi Timur-Barat, serta menambah atau mengurangi WWR(window to wall ratio) dan diketahui bahwa orientas dan luas bukaan berpengaruh pada intensitas pencahayaan dalam ruangan. Kesimpulan dari penelitian ini orientasi dan luas bukaan berpengaruh terhadap intensitas pencahayaan dalam studio gambar, selain itu intensitas
pencahayan juga dipengaruhi oleh adanya penghalang cahaya di sekitar bukaan.