Evaluasi dan Kompabilitas dan Keragaan Hasil Persilangan Half Dialel 4 Tetua Cabai (Capsicum frutescens)

Penelitian terdiri atas persilangan tanaman cabai dengan full dialel dan evaluasi persilangan cabai F1 dengan half dialel. Persilangan tanaman cabai bertujuan untuk mengetahui tetua yang memiliki kompatibilitas dan nilai daya gabung khusus terbaik sebagai pertimbangan dalam pemilihan tetua persilangan, sedangkan evaluasi hasil persilangan untuk mengetahui karakter yang memiliki nilai heritabilitas dan keragaman genotipe hasil silang half dialel yang tinggi, mengetahui tetua cabai dengan nilai daya gabung umum yang baik untuk dijadikan tetua persilangan, mengetahui kombinasi persilangan yang memiliki daya gabung khusus dan heterosis yang baik dalam perakitan varietas cabai hibrida dan korelasi antara karakter persilangan dengan evaluasi hasil persilangan. Persilangan tanaman cabai dilaksanakan di Perumahan Dosen Universitas Hasanuddin, Jalan Al Ghazaly, Blok BG No. 91 Makassar, dan evaluasi hasil persilangan dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, berlangsung sejak Agustus 2020 - Januari 2021. Genotipe yang digunakan terdiri atas 4 tetua cabai Ungara IPB, Katokkon, Dewata 43 F1, Bara dan cabai hasil half dialel, yaitu Dewata x Ungara, Bara x Ungara, Dewata x Bara, Dewata x Katokkon, Katokkon x Ungara, Dewata x Katokkon. Hasil persilangan tanaman cabai menunjukan bahwa tetua dengan kompatibilitas terbaik yaitu bara dan ungara, sedangkan hasil persilangan dengan nilai daya gabung khusus terbaik yaitu Ungara x Bara dan Ungara x Katokkon. Hasil evaluasi hasil persilangan menunjukan seluruh karakter evaluasi persilangan memiliki nilai heritabilitas arti luas tinggi, sebaliknya dalam arti sempit karakter dengan nilai heritabilitas tinggi yaitu tinggi tanaman, dikatomus, jumlah buah pertanaman, panjang buah, tebal buah, dan diameter buah. Tetua cabai yang memiliki daya gabung umum tinggi yaitu katokkon. Persilangan Bara x Ungara memiliki nilai daya gabung khusus terbaik dan memiliki nilai heterosis terbaik pada jumlah buah pertanaman dan umur berbunga. Karakter persilangan yang berkorelasi dengan karakter evaluasi persilangan yaitu tinggi tanaman, habitus, umur berbunga, umur panen, panjang buah, tebal buah, panjang tangkai, dan diameter buah.