POTENSI CADANGAN KARBON PERMUKAAN PADA BERBAGAI JENIS POLA TANAM DI HUTAN RAKYAT DESA LABUAJA KECAMATAN CENRANA KABUPATEN MAROS

ABSTRAK
Erwin Eka Saputra (M111 08 306). Potensi Cadangan Karbon Permukaan Pada Berbagai Jenis Pola Tanam di Hutan Rakyat Desa Labuaja Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi cadangan karbon permukaan pada masing – masing jenis pola tanam pada jati monokultur, agroforestry dan hutan rakyat campuran. Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi dan pertimbangan pemanfaatan hutan rakyat sebagai penyimpan karbon dalam pengelolaan hutan rakyat di Desa Labuaja Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Labuaja Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros yang berlangsung mulai dari bulan Februari sampai Maret tahun 2013. Pengambilalan data dilakukan dengan menggunakan metode non destructive sampling (tidak melakukan penebangan) pendugaan biomassa total pohon di atas permukaan tanah dilakukan dengan menggunakan persamaan allometrik yang telah dibangun oleh peneliti terdahulu yaitu hubungan antara diameter dengan biomassa dengan menggunakan rumus umum serta dilakukan pengambilan sampel serasah dan tumbuhan bawah di lokasi penelitian. Data yang dikumpulkan yaitu data berupa hasil pengukuran langsung berupa diameter setinggi dada (Dbh) dan tinggi total pohon seta data pengukuran biomassa basah serasah dan tumbuhan bawah yang ada pada area Hutan Rakyat Desa Labuaja. Data yang diperoleh diklasifikasikan dan diolah dengan teknik tabulasi data. Data yang dihasilkan kemudian dianalisis dan dideskripsikan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Pola tanam berpengaruh terhadap potensi dan cadangan karbon di Hutan Rakyat Desa Labuaja Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros, potensi biomassa dan cadangan karbon pada Hutan Rakyat pada pola agroforestry lebih tinggi dibandingkan dengan pola campuran dan monokultur, potensi biomassa dan cadangan karbon pada pola tanam agroforestry, monokultur dan campuran masing berturut – turut 104,41 ; 103,02 dan 74,34 ton/ha sedangkan cadangan karbonnya masing – masing berturut – turut 49,07 ; 48,42 dan 34,94 ton/ha. Dari hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa jati putih (Gmelina Arborea) merupakan jenis tanaman yang memiliki cadangan yang paling tinggi dengan jumlah cadangan karbon sebesar 31,30 ton/ha dengan jumlah frekuensi cadangan karbon sebesar 39,62 % dari keseluruhan jenis tanaman yang ada pada lokasi Hutan Rakyat Desa Labuaja. Dapat pula kita simpulkan tanaman komoditi kehutanan memiliki nilai cadangan karbon yang lebih besar dibandingkan dengan tumbuhan komoditi perkebunan, hal ini menunjukkan bahwa jenis komoditi kehutanan lebih banyak berperan dalam peningkatan cadangan karbon dibandingkan dengan tanaman jenis komoditi perkebunan yang terdapat pada pola tanam agroforestry di Hutan Rakyat Desa Labuaja.