STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN BANTAENG DALAM MENARIK INVESTASI ASING DIBAWAH KEPEMIMPINAN NURDIN ABDULLAH 2008-2018 (SUATU ANALISIS PARADIPLOMASI)

Muh. Imran, E061171004. “Strategi Kabupaten Bantaeng dalam Menarik Investasi Asing dibawah Kepemimpinan Nurdin Abdullah 2008-2018 (Suatu Analisis Paradiplomasi)” di bawah bimbingan Dr. H. Adi Suryadi B, MA, selaku pembimbing I dan Ishaq Rahman, S.IP, M.Si, selaku pembimbing II, pada Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tantangan yang dihadapi serta solusi yang dilakukan selama proses menarik investasi asing Kabupaten Bantaeng pada periode kepemimpinan Nurdin Abdullah 2008-2018.
Metode penelitian dalam penyusunan skripsi ini menggunakan tipe penelitian deskriptif analitik yaitu penelitian dengan cara mendeskripsikan tentang keadaan berupa fakta-fakta yang masih relevan dengan argumen atau pendapat sehingga dapat diuraikan dengan analisis yang berujung dengan kesimpulan.Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan metode kajian pustaka dengan mereview dan melihat berbagai literatur seperti jurnal, buku, artikel, serta youtube terkait dengan tema penelitian, dan juga sumber primer yang didapatkan langsung dari pemerintah Kabupaten Bantaeng. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teknik wawancara terstruktur dan mendalam (in-depth interview) yang dilakukan kepada Dinas Penanaman Modal Kabupaten Bantaeng, dan Kantor Bupati Kabupaten Bantaeng. Dalam penelitian ini, seluruh data dianalisis secara kualitatif dan dibahas menggunakan pola deduktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam usaha ataupun strategi pemerintah daerah dalam city diplomacy atau paradiplomasi dalam hal menarik Investasi Asing, terdapat banyak tantangan serta masalah yang dihadapi Kabupaten Bantaeng yang dapat membuat Penanaman Modal Asing gagal untuk mencapai kesepakatan yang dapat dibuktikan dengan gagalnya investasi Jepang dalam menanamkan modal di Kabupaten Bantaeng. Masalah yang dihadapi seperti, Kurangnya Sumber Daya, Tidak adanya kesepakatan dalam pembebasan lahan, serta aturan pemerintah yang rumit. Dengan tantangan yang ada, sehingga Pemerintah Kabupaten Bantaeng berusaha membangun nilai tambah tersendiri sehingga investor tertarik menanamkan modalnya, membangun Sarana dan Fasilitas sebagai Nilai Tambah, Menjadi Fasilitator antara Pemilik Lahan dengan Investor dengan Pelayanan Terbaik, dan Memberikan Kemudahan Investasi sesuai dengan Peraturan Bupati sesuai dengan Nota Perjanjian Kesepahaman atau Memorandum of Understanding antara Kabupaten Bantaeng dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Kata Kunci: Penanaman Modal Asing, Pemerintah Daerah, Kabupaten Bantaeng, Kawasan Industri Bantaeng, Tantangan, Strategi.