KONTESTASI PENGETAHUAN LOKAL DAN NON LOKAL DALAM PEMANFAATAN HUTAN DI KELURAHAN KAHU KECAMATAN BONTOCANI KABUPATEN BO

ABSTRAK
A d r i a n a (M 111 09 325). “Kontestasi Pengetahuan Lokal dan Non Lokal dalam Pemanfaatan Hutan di Kelurahan Kahu Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone” di Bawah Bimbingan Muhammad Dassir dan Yusran Jusuf. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan lokal dan non lokal yang diterapkan dalam pemanfaatan hutan di Kelurahan Kahu Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone dan mengkaji kontestasi pengetahuan lokal dan non lokal dalam pemanfaatan hutan di Kelurahan Kahu Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan acuan dalam sistem pengelolaan dan pemanfaatan hutan di Kelurahan Kahu,Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone dalam rangka mewujudkan hutan yang lestari dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan, mulai Bulan April 2013 sampai Mei 2013 di Kelurahan Kahu Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan partisipatif dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif terhadap kontestasi pengetahuan lokal dan non lokal dalam pemanfaatan hutan di Kelurahan Kahu Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone. Hasil penelitian ini menunjukan Pengetahuan lokal masyarakat Kahu dalam pemanfaatan hutan meliputi penentuan batas kawasan hutan, pembentukan kelompok tani hutan,menjalin kemitraan dengan lembaga pemerintah dan lembaga keuangan (koperasi), pembudidayaan hasil hutan non kayu berupa penyadapan getah pinus, budidaya kemiri dan budidaya kopi serta pemberian saksi hukum terhadap tindakan penyimpangan. sedangkan pengetahuan Non Lokal dalam pemanfaatan hutan meliputi penetapan batas kawasan, penetapan kebijakan dalam pemanfaatan hutan, pemberian bantuan, sosialisasi dan penyuluhan, dan pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan kelompok tani dan kemitraan dengan koperasi dan pemberian sanksi terhadap pelaku penyimpangan aturan.Kontestasi yang terjadi pada pengetahuan lokal dalam pemanfaatan hutan meliputi koeksistensi terhadap penentuan batas kawasan hutan, dan teknik pembudidayaan yang dilakukan. Bentuk hibridisasi terdapat dalam hal pemberdayaan masyarakat dan pemberian sanksi hukum terhadap pelaku penyimpangan aturan yang disepakati.Kontestasi yang terjadi pada pengatahuan non lokal dalam pemanfaatan hutan di Kelurahan Kahu meliputi bentuk Koeksistensi dari segi penetapan batas kawasan hutan, bentuk dominasi dilihat dari beberapa Kebijakan Pemerintah dalam Pemanfaatan Hutan dan pemberian penyuluhan, pembimbingan dan sosialisasi. Bentuk hibridisasi dilihat dari pemberdayaan masyarakat dan pemberian sanksi terhadap yang dianggap melanggar dengan sanksi hukum perundang-undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah