ANALISIS HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENANAMAN GANJA UNTUK PENGOBATAN (Studi Kasus Putusan Perkara Nomor 111/Pid.Sus/2017/PN.Sag)

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui dan enganalisis pengaturan tentang tindak pidana penanaman ganja untuk pengobatan, (2) untuk mengetahui dan menganalisis dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan pada tindak pidana dalam Putusan Nomor.111/Pid.Sus/2017/PN.Sag
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan kasus (case approach). Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan sekunder. Metode pengumpulan bahan hukum menggunakan metode studi kepustakaan dan dokumen. Analisis bahan hukum menggunakan analisis kualitatif kemudian disajikan secara deskriptif agar mudah dipahami oleh pembaca.
Adapun hasil dari penelitian ini, yaitu (1) Peraturan tentang penanaman Narkotika Golongan I jenis ganja telah dituangkan pada Pasal 111 UU 35/2009 yang berbunyi “setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 800 juta dan paling banyak Rp 8 miliar.” Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, tanaman ganja dapat dipergunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dalam hal pengobatan, tetapi dengan adanya izin dari Menteri terlebih dahulu. (2) Tindak pidana penanaman ganja yang dilakukan oleh terdakwa Fidelis Arie Sudewarto alias Nduk Anak FX Surajiyo dengan tujuan pengobatan di jatuhi hukuman 8 (delapan) bulan penjara sesuai putusan Pengadilan Negeri Sanggau No.111/pid.Sus/2017/Pn.Sag majelis hakim telah mempertimbangkan bahwa terdakwa menggunakan Narkotika Golongan I bukan untuk keuntungan diri sendiri melainkan upaya penyembuhan (istri terdakwa).