PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG HAK CIPTA ATAS PENGGUNAAN LOGO PERGURUAN TINGGI PADA PENJUALAN MERCHANDISE

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum yang diberikan pemerintah terhadap pemegang hak cipta atas penggunaan logo perguruan tinggi dalam menanggulangi tindakan pelanggaran penjualan merchandise dan menganalisis pertanggungjawaban pelaku usaha yang menjual merchandise terhadap pelanggaran hak cipta.
Penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual yang disusun secara preskriptif dengan metode induktif untuk menghasilkan solusi berdasarkan permasalahan yang dikaji.
Adapun hasil penelitian ini bahwa pelaku usaha yang menjual merchandise dan mengetahui terkait perlindungan logo namun tetap menjalankan produksi dan perdagangan merchandise tanpa memegang izin melaksanakan hak ekonomi dari pemegang hak cipta, merupakan pelanggaran dan menimbulkan kerugian ekonomi. Pelaku usaha yang menjalankan usaha di bidang merchandise harus meminta izin lisensi kepada pemegang hak cipta logo perguruan tinggi. Konsep delik aduan yang dianut UU Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 menuntut kepada pemegang hak cipta logo perguruan tinggi memberikan bentuk perlindungan hukum secara preventif, yaitu membentuk peraturan khusus dalam penggunaan logo perguruan tinggi pada penjualan merchandise. Perguruan tinggi pro aktif dalam mengawasi penggunaan karya cipta logo perguruan tinggi. Bentuk perlindungan secara represif dapat mengacu pada sanksi perdata dimana penggugat dapat mengajukan ganti rugi dan meminta hakim untuk menghentikan kegiatan pelanggaran hak cipta berupa penggunaan logo perguruan tinggi pada penjualan merchandise serta dapat dikenai sanksi pidana sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.