PRODUKTIVITAS, KUALITAS DAN POTENSI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BAWANG MERAH VARIETAS LEMBAH PALU, PALU SULAWESI TENGAH


RAHIM, ABDUL (2012) PRODUKTIVITAS, KUALITAS DAN POTENSI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BAWANG MERAH VARIETAS LEMBAH PALU, PALU SULAWESI TENGAH. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
abdulrahim cover1.jpg

Download (246kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
abdulrahim 1-2.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
abdulrahim dapus-lam.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Full Teks] Text (Full Teks)
abdulrahim.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Abstrak
ABDUL RAHIM . Produktivitas, kualitas dan potensi pengembangan agroindustri bawang merah varietas Lembah Palu (dibimbing oleh Sumbangan Baja, Muslimin Mustafa dan Bachrul Ibrahim).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam tentang produksi, kualitas dan potensi pengembangan agroindustri bawang merah varetas lembah Palu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial 2x3x4 dalam rancangan acak kelompok dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah bahan organik (O1=10 ton ha-1 ; O2=15 ton ha-1 ), faktor kedua adalah kadar air tersedia (A1= 100-80%; A2= 80- 60%; A3= 60-40%), dan faktor ketiga adalah hara tanaman (H1= 48 kg S ha-1 ; H2= 72 kg S ha-1 ; H3= 100 kg KCl ha-1 ; H4= 200 kg KCl ha-1 ). Data dianalisis dengan analisis univariat dengan program excell 2007 dan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji BNJ (P05),
Hasil percobaan menunjukkan bahwa tanaman bawang merah dapat tumbuh dan berproduksi dengan kualitas yang baik pada kisaran kadar air tersedia antara 100 - 40%, di bawah 40% air tersedia, tanaman tumbuh kerdil dan tidak menghasilkan umbi. Bobot umbi segar tertinggi (12,35 ton ha-1 ) diperoleh pada dosis pemupukan 200 kg ha-1 KCl (H4). Dosis bahan organik, kalium dan belerang tidak berpengaruh terhadap tingkat kegaringan bawang goreng.
Potensi pengembangan agroindustri bawang merah varietas lembah Palu pada lahan kelas kesesuaian S2 dan S3 yang dapat dicapai dengan teknologi konvensional adalah 8.685 ton/tahun sehingga diperlukan 80 unit industri pengolahan bawang goreng. Dengan menggunakan masukan teknologi berdasarkan hasil penelitian ini, maka perkiraan produksi yang dapat dicapai melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi pada lahan S2 dan S3 adalah berkisar 21.405 – 27.780 ton/tahun. Hal ini berarti diperlukan sekitar 153 - 212 unit industri pengolahan bawang goreng untuk mengolah bahan baku tersebut menjadi produk industri bawang goreng sesuai dengan kapasitas olah optimal yang dapat dicapai saat ini.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 07 Oct 2021 01:18
Last Modified: 07 Oct 2021 01:18
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/7552

Actions (login required)

View Item
View Item