Souhoka, Joshua Mozes Alfiano and Qaidahiyani, S.T., M.T., Nirmana Fiqra (2021) ANALISIS STAND-UP TIME PADA TAMBANG BAWAH TANAH (Studi Kasus: KL SB 9C UC2 WOD04, Tambang Bawah Tanah Kencana, PT Nusa Halmahera Minerals, Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara). Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.
D62116005_skripsi cover1.png
Download (60kB) | Preview
D62116005_skripsi 1-2.pdf
Download (2MB)
D62116005_skripsi dp.pdf
Download (3MB)
D62116005_skripsi.pdf
Restricted to Registered users only until 1 January 2026.
Download (6MB)
Abstract (Abstrak)
Tambang bawah tanah Kencana merupakan salah satu tambang yang masih melakukan produksi emas di PT Nusa Halmahera Minerals. Metode penambangan pada tambang bawah tanah Kencana yaitu cut and fill sehingga pemasangan penyangga sangat perlu untuk dilakukan dan dikontrol. Kondisi massa batuan yang kurang baik akan mempengaruhi penggunaan penyangga. Selain itu, terjadinya overbreak saat peledakan juga mempengaruhi pemasangan penyangga. Penilaian massa batuan dilakukan dengan menggunakan klasifikasi Rock Mass Rating (RMR). RMR didapat dengan melakukan pemetaan lapangan. Nilai RMR dapat dijadikan sebagai parameter untuk menentukan waktu pemasangan penyangga karena setiap lubang bukaan memiliki waktu untuk tetap stabil tanpa dipasang penyangga yang disebut stand-up time. Stand-up time didapat dengan memasukkan nilai RMR dan lebar span pada grafik stand-up time oleh Bieniawski tahun 1989. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai stand-up time dan dibandingkan dengan estimasi waktu pemasangan penyangga aktual di lapangan, serta menentukan tingkat kestabilan terowongan. Berdasarkan hasil pemetaan lapangan RMR serta dimensi terowongan aktual, didapatkan nilai stand-up time terkecil yaitu 11 jam dan terbesar yaitu 270 jam. Berdasarkan analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa pengaruh RMR terhadap stand-up time sebesar 81,64%, pengaruh lebar span terhadap stand-up time sebesar 6,17%, dan pengaruh overbreak terhadap stand-up time sebesar 6,57%. Nilai stand-up time tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dengan estimasi waktu pemasangan penyangga aktual di lapangan yang dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Pemodelan numerik menggunakan Phase2 menunjukkan total perpindahan terowongan terbesar yaitu 9,5 cm pada dimensi awal dan kondisi overbreak sebelum disangga, sedangkan nilai kekuatan pada terowongan berada antara 0,974 dan 1,263 sehingga pemasangan penyangga perlu diperhatikan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 06 Oct 2021 00:37 |
Last Modified: | 06 Oct 2021 00:37 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/7507 |