Hanif, Muhammad Fathan (2021) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KAKAO DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY LOSS FUNCTION DAN SIKLUS PLAN-DO-CHECK-ACTION UNTUK MEMINIMASI JUMLAH PRODUK CACAT (Studi Kasus PT. Cargill Indonesia). Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.
D22116315_skripsi cover1.png
Download (186kB) | Preview
D22116315_skripsi 1-2.pdf
Download (2MB)
D22116315_skripsi dp.pdf
Download (118kB)
D22116315_skripsi.pdf
Restricted to Registered users only until 1 January 2026.
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Pertanian merupakan sektor yang berpengaruh besar pada pertumbuhan perekonomian di Indonesia, yang dapat dimaksimalkan untuk melakukan kegiatan ekspor dari komoditas utamanya. Salah satu contoh komoditas utama tersebut ialah kakao, dimana saat ini kakao merupakan komoditas perkebunan ketiga terbesar setelah kelapa sawit dan karet, sehingga kakao berperan penting dalam meningkatkan perekonomian sebagai penghasil devisa yang juga meningkatkan perekonomian petani. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, kinerja komoditas kakao menunjukkan hasil yang prospektif dari segi agribisnis.
Komoditas kakao yang prospektif dari segi agribisnis memiliki berbagai hambatan. Permasalahan yang dihadapi komoditas kakao, antara lain masih rendahnya produktivitas dan mutu kakao yang rendah sehingga harga biji kakao Indonesia di Pasar Internasional lebih rendah daripada rata-rata harga biji kakao di dunia. Analisa dilakukan dengan menggunakan Metode Plan-Do-Check-Action (PDCA) untuk mengetes dan mengimplementasikan perubahan-perubahan untuk memperbaiki kinerja produk, proses, atau sistem di masa yang akan datang, serta Metode Quality Loss Function, untuk menghitung fungsi kerugian dalam rupiah.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode PDCA, diperoleh lima faktor penyebab cacat yaitu Man, Machine, Environment, Method dan Material dimana jenis-jenis cacat tersbut antara lain rusak oleh jamur dan kontaminasi benda asing, flat, plasenta, dan biji klaster. Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), untuk memperoleh Risk Priority Number (RPN), dimana faktor dengan nilai RPN tertinggi ialah dari metode, dengan nilai RPN sebesar 343 yang disebabkan oleh tidak diaplikasikannya standar perusahaan terkait bahan baku.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TX Home economics |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 04 Oct 2021 07:02 |
Last Modified: | 04 Oct 2021 07:02 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/7304 |