USULAN PERENCANAAN MAINTENANCE PADA MESIN KILN PT.SEMEN TONASA V MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II)

PT.Semen Tonasa adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang produksi semen yang terletak di daerah kabupaten Pangkep, Sulawesi-Selatan. Untuk mencapai target produksi, aktivitas produksi dilakukan 24 jam selama 1 tahun tanpa henti. Terdapat beberapa mesin-mesin yang ada pada lantai produksi Semen Tonasa salah satunya mesin Kiln. Mesin Kiln dikategorikan mesin kritis, sehingga perusahaan mengharapkan kinerja dari mesin Kiln berjalan maksimal dan dapat beroperasi sesuai dengan fungsinya. Untuk merealisasikan hal tersebut maka diperlukan aktivitas yang dapat menjamin kinerja optimal pada mesin Kiln. Kegiatan pemeliharaan merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan untuk menjamin kelancaran proses produksi apabila penerapannya efektif.
Pada penelitian tugas akhir ini menggunakan metode Relibility Centered Maintenance II (RCM II) untuk menentukan jenis tindakan pemeliharaan yang efektif pada sistem kritis mesin Kiln PT.Semen Tonasa V. Data historis kerusakan mesin akan dianalisa, kemudian kegagalan dari suatu komponen penyusun pada sistem kritis akan diidentifikasi pada tahapan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Risk Priority Number (RPN), dan konsekuensi kegagalan. Selanjutnya tahap analisis Reliabilitas untuk mengetahui siklus hidup dan laju kerusakan pada komponen kritis sistem kritis mesin Kiln, yang kemudian dapat ditentukan Maintenance Task yang efektif berdasarkan karakteristik suatu komponen.
Pengolahan data diawali dengan penentuan sistem kritis, dimana didapatkan sistem kritis pada mesin Kiln Semen Tonasa V ialah sistem Kiln & Firing System, kemudian identifikasi kegalalan dan menentukan komponen kritis. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan MTTF Master Gear 23767,85 jam, MTTF Pinion Bearing 23193,14 jam, MTTF Burner Kiln 4483,64 jam, MTTF Pfister 2430,72 jam, MTTF Blower 9327,49 jam, MTTF Shell Kiln 9952,24 jam, dan MTTF Main Drive 6462,71 jam. Sedangkan tindakan pemeliharaan yang efektif yang dilakukan ialah scheduled on-condition task untuk komponen Burner Kiln. scheduled restoration task untuk komponen Blower, Shell Kiln dan Main Drive. scheduled discard task untuk komponen Master Gear, Pinion Bearing dan Pfister. Selain itu tindakan failure finding diperlukan untuk mengecek kegagalan yang bersifat tersembunyi.