Liliaprianty, Ruth (2020) GAMBARAN POLA KONSUMSI (INHIBITOR, ENHANCER ZAT BESI), AKTIVITAS FISIK, DAN ASUPAN ZAT BESI (FE) PADA REMAJA PUTRI DI PULAU BARRANG LOMPO KOTA MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
K21116017_skripsi_12-11-2020(FILEminimizer)_Hal_Judul1.jpg
Download (273kB) | Preview
K21116017_skripsi_12-11-2020(FILEminimizer)_1-2.pdf
Download (1MB)
K21116017_skripsi_12-11-2020(FILEminimizer)_Daftar Pustaka dan Lamp..pdf
Download (2MB)
K21116017_skripsi_12-11-2020(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Remaja merupakan kelompok yang rawan terhadap masalah gizi salah satunya adalah defisiensi zat besi. Kekurangan asupan zat besi dapat mengenai semua kelompok status sosial-ekonomi, terutama yang berstatus sosisal-ekonomi rendah dan masyarakat pesisir. Hal ini dikarenakan pangan pada wilayah pesisir tidak beranekaragam seperti pada daerah lain. Selain itu, akses transportasi untuk membawa bahan makanan ke suatu pulau tertentu sangat menentukan ketersediaan pangan rumah tangga pada wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola konsumsi (inhibitor, enhancer zat besi), aktivitas fisik dan asupan zat besi remaja putri di Pulau Barrang Lompo Kecamatan Kepulauan Sangkarrang Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain penelitian deskriptif. Sampel berjumlah 52 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Survei konsumsi recall 24 jam digunakan untuk melihat asupan zat besi. Pola konsumsi (inhibitor, enhancer zat besi) menggunakan kuesioner food frequency (FFQ) dan aktivitas fisik menggunakan kuesioner IPAQ (International Physical Activity Questionnaire). Analisis dilakukan menggunakan SPSS (Statistic Package for the Social Sciences) 25.0 x86. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52 responden, usia 13-15 tahun sebesar 53,8%, 16-18 tahun sebesar 46,2%. Mayoritas pendidikan terakhir orang tua responden tamat SD, sebesar 84,6% ayah responden dan sebesar 65,4% ibu responden. Pekerjaan orang tua responden 69,2% ayah responden bekerja sebagai nelayan dan sebesar 84,3% ibu responden sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Mayoritas asupan zat besi (fe) remaja putri masih kurang, sebesar 94,2% beresiko mengalami anemia dengan rata-rata asupan zat besi (fe) 32,88%AKG ((<77%AKG). Pola konsumsi zat penghambat (inhibitor) zat besi yaitu tanin dan asam fitat sebesar 53,8% dengan frekuensi kadang-kadang dan kalsium sebesar 55,8% dengan frekuensi kadang-kadang. Pola konsumsi dipengaruhi oleh ketersediaan pangan dalam rumah tangga. Pola konsumsi zat pelancar (enhancer) zat besi yaitu vitamin C sebesar 46,2% dengan frekuensi kadang-kadang, protein sebesar 50% dengan frekuensi kadang-kadang dan vitamin A sebesar 50% dengan frekuensi sering. Pola konsumsi dipengaruhi oleh ketersediaan pangan dalam rumah tangga dan ketersediaan pangan di lingkungan tempat tinggal. Mayoritas aktivitas fisik yang dilakukan remaja putri adalah aktivitas sedang sebesar 61,6%. Aktivitas fisik dipengaruhi oleh sedentary lifestyle yang dilakukan remaja putri dan diimbangi dengan aktivitas fisik berat seperti berlari, pencak silat dan menari yang dilakukan 3-5 kali dalam seminggu selama ±30menit/hari.
Kata kunci : Zat Penghambat, Zat Pelancar, Aktivitas Fisik, Asupan Zat Besi
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 10 Dec 2020 01:58 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 04:40 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/714 |