KARAKTERISTIK IMPAKSI GIGI MOLAR KETIGA MANDIBULA PADA ALOKLUSI SKELETAL DITINJAU DARI RADIOGRAFI SEFALOMETRI DI RSGM UNHAS DAN LADOKGI TNI AL MAKASSAR


ADITUNG, HEMAYU (2020) KARAKTERISTIK IMPAKSI GIGI MOLAR KETIGA MANDIBULA PADA ALOKLUSI SKELETAL DITINJAU DARI RADIOGRAFI SEFALOMETRI DI RSGM UNHAS DAN LADOKGI TNI AL MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
J011171002_skripsi_28-08-2020 cover1.jpg

Download (226kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-3] Text (Bab 1-3)
J011171002_skripsi_28-08-2020 1-3.pdf

Download (866kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
J011171002_skripsi_28-08-2020 dapus-lampiran.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
J011171002_skripsi_28-08-2020.pdf

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Radiografi sefalometri lateral dapat digunakan untuk menilai hubungan rahang serta menilai posisi, kedalaman, dan angulasi impaksi gigi molarketiga mandibula. Impaksi gigi merupakan gigi yang erupsinya tidak normalsehingga tidak mencapai oklusi dengan gigi antagonisnya. Prevalensi gigi impaksi molar ketiga mandibula berkisar sekitar 80% dibandingkan dengan gigi permanen lainnya. Impaksi molar ketiga disebabkan akibat evolusi manusia dan perubahan dari pola makanan, serta degenerasi dari rahang, sehingga kehilangan ruang yang cukup untuk pertumbuhan molar terakhir. Pertumbuhan tulang rahang kearah depan dan belakang yang tidak normal juga akan mengakibatkan terjadinya maloklusi skeletal. Klasifikasi maloklusi skeletal, yaitu: Kelas I (Orthognati), Kelas II (Retrognati), dan Kelas III (Prognati). Penelitian Richardson menyatakan bahwa insidensi impaksi molar ketiga mandibula terjadi pada pasien dengan basis mandibula yang pendek yaitu seperti pada maloklusi skeletal kelas II, dan pada maloklusi kelas III posisi impaksi molar ketiga mandibula terbanyak yaitu posisi kelas I disebabkan oleh mandibula yang prognati mempunyai ketersediaan ruang retromolar yang lebih besar. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi impaksi gigi molar ketiga mandibula pada setiap maloklusi skeletal serta distribusi impaksi gigi molar ketiga mandibula berdasarkan posisi, kedalaman, dan angulasinya pada setiap maloklusi skeletal. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional cross sectional deskriptif dengan sampel penelitian diambil dengan Teknik total sampling yaitu semua data radiologi sefalometri di RSGM Unhas dan Ladokgi TNI AL. Data yang didapatkan kemudian diolah dalam bentuk diagram dan tabel. Hasil Penelitian: Prevalensi maloklusi skeletal terbanyak dengan adanya gigi impaksi molar ketiga mandibula, yaitu skeletal kelas I berjumlah 49 (57,65%) sampel, lalu diikuti oleh Skeletal kelas II berjumlah 20 (23,53%) sampel, dan Skeletal kelas III berjumlah 16 (18,82%). Pada maloklusi kelas I dan kelas III posisi impaksi molar ketiga terbanyak berada pada kelas I, sedangkan pada maloklusi kelas II posisi impaksi sama banyak pada kelas I dan kelas II. Pada maloklusi kelas I, kelas II, dan kelas III kedalaman impaksi molar ketiga mandibula terbanyak berada pada level A. Pada maloklusi skeletal kelas I, angulasi molar ketiga mandibula terbanyak yaitu angulasi mesioangular dan angulasi vertikal, pada maloklusi skeletal kelas II dan kelas III angulasi impaksi molar ketiga terbanyak yaitu angulasi mesioangular.
Kata kunci: radiografi sefalometri, impaksi molar ketiga mandibula, maloklusi skeletal, posisi, kedalaman, angulasi gigi impaksi molar ketiga mandibula

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 29 Sep 2021 03:30
Last Modified: 05 Nov 2024 07:20
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/7035

Actions (login required)

View Item
View Item