Karakteristik Libido dan Profil Hormon Testosteron Sapi Bali Jantan Polled dan Sapi Bali Jantan Bertanduk


Wildayanti, Wildayanti (2020) Karakteristik Libido dan Profil Hormon Testosteron Sapi Bali Jantan Polled dan Sapi Bali Jantan Bertanduk. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
I11116053_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer)_Hal_Judul1.jpg

Download (223kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1 dan 2] Text (Bab 1 dan 2)
I11116053_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer)_1-2.pdf

Download (436kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
I11116053_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer)_Daftar Pustaka dan Lamp..pdf

Download (601kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
I11116053_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer).pdf

Download (987kB)

Abstract (Abstrak)

Sapi Bali merupakan salah satu plasma nutfah indonesia penghasil daging dengan kualitas terbaik memiliki potensi yang besar untuk mensuplai kebutuhan protein hewani dan bibit sapi yang bermutu. Sapi Bali sebagai salah satu sapi lokal di Indonesia pada dasarnya memiliki tanduk, baik pada jantan maupun pada betina. Terkait pada perkembangan tanduk sapi Bali, telah ditemukan sapi Bali yang tidak bertanduk (polled). Sapi Bali polled merupakan sapi Bali yang tanduknya tidak bertumbuh secara alami. Kondisi di lapangan memperlihatkan bahwa Sapi Bali jantan Polled memiliki libido yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik libido dan profil hormon testosteron pada sapi Bali jantan polled dan sapi Bali jantan bertanduk. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - April 2020 di Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru dan UPT PIBPS Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan dan uji laboratorium di Laboratorium Ilmu Fisiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Metode penelitian yang digunakan untuk Kadar testosteron diukur menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan Kit Testosteron Enzyme EIA. Data yang diperoleh di uji dengan uji-t (sampel T-Test independen). Karakteristik libido diketahui dengan pengamatan waktu pertama menaiki, tidak mau naik, tidak ereksi dan tidak naik, ereksi, naik dan ereksi, naik dan ejakulasi. Sampel terdiri dari 4 ekor pejantan bertanduk dan 4 ekor pejantan polled. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik libido pada pejantan polled membutuhkan waktu yang lebih lama untuk respon terhadap teaser dibandingkannya dengan pejantan bertanduk. Rataan kadar hormon testosteron pada sapi Bali jantan polled dan sapi Bali jantan bertanduk tidak berbeda (P>0,05) yaitu (6,94 ± 2,43 ng/ml vs 3,74 ± 1,34 ng/ml). Namun, memperlihatkan kecenderungan lebih tinggi pada sapi Bali jantan bertanduk 3,20 ng/ml. Dapat disimpulkan bahwa sapi Bali polled membutuhkan waktu lebih lama untuk respon terhadap teaser dibandingkan sapi Bali bertanduk dan konsentrasi hormon testosteron berkorelasi positif dengan karakteristik libido.
Kata kunci: Sapi Bali Bertanduk, Sapi Bali Polled, Karakteristik Libido, dan Hormon Testosteron

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Depositing User: sangiasseri abubakar
Date Deposited: 10 Dec 2020 01:21
Last Modified: 04 Nov 2024 06:29
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/697

Actions (login required)

View Item
View Item