ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN SEBAGAI BENTUK MITIGASI SEDIMENTASI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI LISU = LAND USE OPTIMIZATION FOR MITIGATION OF SEDIMENTATION IN LISU WATERSHED


ARDIANSAH, TRY (2021) ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN SEBAGAI BENTUK MITIGASI SEDIMENTASI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI LISU = LAND USE OPTIMIZATION FOR MITIGATION OF SEDIMENTATION IN LISU WATERSHED. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P022181005_tesis cover1.png

Download (149kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
P022181005_tesis 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
P022181005_tesis dp.pdf

Download (611kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
P022181005_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

DAS Lisu merupakan salah satu DAS di Provinsi Sulawesi Selatan dengan status dipulihkan daya dukungnya dan termasuk ke dalam DAS prioritas kedua. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja model SWAT dalam memprediksi debit aliran dan hasil sedimen, untuk menentukan pengelolaan lahan optimum pada DAS Lisu. Terdapat beberapa tahapan dalam running model SWAT, antara lain: delineasi batas DAS, pendefinisian HRU, input data iklim, write SWAT input file, run SWAT, kalibrasi dan validasi, serta simulasi parameter hidrologi. Skenario pengelolaan lahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan skenario pola ruang untuk mensimulasikan kondisi hidrologis DAS Lisu sesuai dengan perencanaan wilayah pemerintah Kabupaten Barru. Skenario pola ruang juga menjadi dasar dalam memodifikasi skenarioskenario lain (optimalisasi fungsi kawasan, rehabilitasi lahan kritis, serta teknik konservasi tanah dan air metode vegetatif) untuk mengoptimalkan pengelolaan lahan DAS Lisu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model SWAT mampu mensimulasikan debit aliran DAS Lisu dengan baik, yang ditunjukkan dengan nilai R2 dan NSE masing-masing 0.72 dan 0.5. Namun, secara umum model masih menunjukkan hasil yang lebih kecil dibandingkan dengan data observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario-skenario yang diterapkan secara umum dapat menurunkan aliran permukaan (surface runoff; SURQ), hasil air (water yield; WYLD), dan aliran lateral (LATQ) serta meningkatkan aliran dasar (ground water; GWQ). Kondisi paling baik dihasilkan skenario rehabilitasi lahan kritis, dengan nilai koefisien regim sungai 124.87, penurunan hasil sedimen paling tinggi (88.07 ton/ha)

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 28 Sep 2021 00:46
Last Modified: 28 Sep 2021 00:46
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/6941

Actions (login required)

View Item
View Item