PEMANFAATAN POC BATANG PISANG DAN SABUT KELAPA UNTUK MENINGKATKAN UNSUR HARA KALIUM (K) PADA TANAH ALFISOL DAN TANAMAN JAGUNG

Latar belakang. Jumlah Kalium sangat melimpah di permukaan bumi dibanding N dan P. Dalam 93 m2 tanah pada kedalaman 15,24 cm mengandung 400-650 kg kalium, namun hanya 2% yang berbentuk larutan dan tersedia bagi tanaman, sedangkan 98% sisanya berada dalam bentuk mineral primer yang tidak tersedia bagi tanaman. Untuk memenuhi kebutuhan kalium tanaman dapat dilakukan melalui penambahan POC batang pisang dan POC sabut kelapa yang memiliki banyak kandungan unsur K.Tujuan. Untuk mengetahui peningkatan unsur hara kalium dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman jagung setalah penambahan pupuk organik cair sabut kelapa dan batang pisang pada tanah alfisols. Metode. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk rancangan petak terpisah (RPT) yang terdiri dari petak utama P1 (POC batang pisang), P2 (POC sabut kelapa) dan anakan petak d0 (0 ml), d2 (75 ml), d1 (50 ml), d3 (100 ml) diperoleh 8 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali sehingga jumlah unit percobaan yaitu 24 unit. Hasil. Pupuk organik cair batang pisang dan sabut kelapa mampu meningkatkan ketersediaan unsur K dalam tanah. Pada dosis 100 ml Pupuk organik cair sabut kelapa berpengaruh nyata terhadap peningkatan C-organik, KTK, Na dan juga mampu meningkatkan nilai K-tersedia, Ca-dd serta menunjukkan rata-rata tertinggi dalam meningkatkan tinggi tanaman dan berat kering tanaman. Sedangkan perlakuan pupuk organik cair batang pisang dengan dosis 75 ml menunjukkan rata-rata tertinggi dalam meningkatkan pH tanah K-tersedia,berat tongkol dan berat kering 1000 biji jagung. Kesimpulan. Bahwa pemberian pupuk organik cair sabut kelapa berpengaruh nyata terhadap kadar K dalam tanaman, tinggi tanaman, jumlah daun Ca-dd, dan P-tersedia dalam tanah. Namun tidak berpengaruh terhadap dosis yang diberikan.