Analisis Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Kegempaan Kota Mamuju Menggunakan R-Crisis

Indonesia terletak pada jalur “Ring of Fire”, salah satunya adalah Kabupaten Mamuju yang merupakan daerah dengan intensitas gempa cukup besar di pulau Sulawesi. Telah terjadi sebamyak 42 aktivitas gempa yang menyembabkan kerusakan parah hingga 21 Januari 2021 kemarin. Oleh karena itu perlu diketahui nilai PGA (Peak Ground Acceleration), PSA (Probabilistic Surface Acceleration) dan kelas situs tanah yang akan dihasilkan dari penelitian ini dibutuhkan untuk merencanakan pondasi bangunan tahan gempa. Penelitian ini meninjau khusus pada area Kecamatan Simboro – Mamuju dan dipengaruhi oleh 5 patahan (Makassar Strait Mamuju, Makassar Strait Central, Pallukoro Moa, Pallukoro Saluki dan Makassar Strait Somba). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegempaan kota Mamuju dengan menggunakan metode PSHA (Probabilistich Sesmic Hazard Analysis) melalui aplikasi geoteknik R-Crisis. Pada penelitian ini diperoleh nilai percepatan gempa (PGA) pada periode ulang 50,100, 200, 500, 1000, 2500 dan 10000 tahun yaitu 0.17, 0.25, 0.34, 0.5, 0.6, 0.96 dan 1.45 g dengan nilai PSA terbesar untuk 50-percentile adalah 0.4137 g dan untuk 84-percentile adalah 0.8735 g serta diperoleh nilai amplifikasi tertinggi untuk kota Mamuju adalah 2.5104.