ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN PADA PENANGKARAN BURUNG WALET DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN (STUDI KASUS: DESA SOGA KECAMATAN MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG)


FITRIANI, FITRIANI (2021) ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN PADA PENANGKARAN BURUNG WALET DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN (STUDI KASUS: DESA SOGA KECAMATAN MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D131171007_skripsi cover1.png

Download (209kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D131171007_skripsi 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D131171007_skripsi dp.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D131171007_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

FITRIANI, Analisis Tingkat Kebisingan pada Penangkaran Burung Walet dan Dampaknya Terhadap Lingkungan (Studi Kasus: Desa Soga Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng) (dibimbing oleh Muralia Hustim dan Zarah Arwieny Hanami)
Usaha pembangunan penangkaran burung walet telah marak di kalangan masyarakat. Namun teknik memancing burung walet menggunakan speaker menimbulkan kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kebisingan, memetakan sebaran kebisingan dan menganalisis persepsi masyarakat akibat adanya penangkaran burung walet. Dalam penelitian ini diambil 20 titik (8 titik sumber penangkaran dan 12 titik lokasi yang terdampak). Pengambilan data menggunakan alat SLM TM 103 selama 10 menit pada pukul 07:00, 10:00, 15:00, dan 19:00. Untuk mengetahui pola penyebaran kebisingan digunakan aplikasi Surfer 13.0. Persepsi masyarakat dilakukan penyebaran kuesioner dan diolah secara statistik menggunakan aplikasi SPSS.
Hasil analisis tingkat kebisingan diperoleh nilai LAeqday pada sumber penangkaran 64,2-82,39 dBA. Sedangkan pada lokasi terkena dampak diperoleh nilai LAeqday 52,96-78,37 dBA. Berdasarkan KEP-48/MENLH/11/1996 (kawasan pemukiman 55 dBA), tingkat kebisingan pada sumber penangkaran telah melebihi NAB dan pada lokasi terdampak hanya 1 titik yang tidak melebihi NAB. Hasil pemetaan penyebaran kebisingan dominan kondisi kebisingan yang terjadi pada kawasan berwarna kuning dengan intensitas kebisingan 56-65 dBA. Hasil analisis persepsi masyarakat berdasarkan uji regresi linear sederhana diperoleh adanya hubungan tingkat kebisingan dengan gangguan komunikasi, psikologis, dan fisiologis. Berdasarkan hasil uji bivariat diperoleh hubungan antara identitas responden yaitu umur, pendidikan terakhir, dan pekerjaan responden dengan tingkat kebisingan dan gangguan komunikasi. Sedangkan untuk gangguan psikologis dan gangguan fisiologis hanya terdapat hubungan dengan umur dan pendidikan terakhir responden.
Kata Kunci : Kebisingan, Penangkaran Burung Walet, Persepsi masyarakat, SLM TM 103, Surfer 13.0.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 15 Sep 2021 03:42
Last Modified: 15 Sep 2021 03:42
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/6399

Actions (login required)

View Item
View Item