EFEKTIVITAS TERAPI KABAT SEBAGAI TERAPI ADJEKTIF PADA TERAPI MEDIKASI DAN TERAPI FISIK PASIEN BELL’S PALSY


RAFIUDDIN, NURMAGFIRAH (2021) EFEKTIVITAS TERAPI KABAT SEBAGAI TERAPI ADJEKTIF PADA TERAPI MEDIKASI DAN TERAPI FISIK PASIEN BELL’S PALSY. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
J011181338_skripsi cover1.png

Download (135kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
J011181338_skripsi 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
J011181338_skripsi dp.pdf

Download (170kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
J011181338_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang : Sebagian besar pasien Bell’s Palsy(85%) akan sembuh sebagian lam 3-4 minggu dan sembuh total dalam 6 bulan. Namun, hanya 61% pasien dengan kelumpuhan total yang sembuh total. Dari pasien yang tidak sembuh, gejala sisa sedikit
pada 12% pasien, ringan pada 13%, dan berat pada 4%. Kamudian, sekitar 30% dari mereka yang tidak diobati akan mengalami pemulihan yang buruk, dengan kerusakan wajah yang berkelanjutan, kesulitan psikologis, dan nyeri wajah. Rehabilitasi yang dikombinasikan dengan perawatan medis akan membantu mencapai hasil yang lebih baik sambil juga mengurangi waktu untuk pemulihan. Metode Proprioceptive Neuromuscular Facilitation(PNF)atau terapi kabat adalah salah satu metode rehabilitasi yang menawarkan rencana perawatan untuk pasien yang menderita facial paralysis. Tujuan : Secara umum, literature review ini bertujuan untuk mengkaji
efektivitas terapi kabat sebagai terapi adjektif pada terapi medikasi pasien Bell’s Palsy dan efektivitas terapi kabat sebagai terapi adjektif pada terapi fisik pasien Bell’s Palsy. Hasil : Dalam tinjauan literature review ini, diperoleh hasil bahwa penambahan terapi kabat dalam rencana perawatan pasien Bell’s palsy, baik itu dikombinasikan dengan terapi medis atau pun terapi fisik lainnya, lebih efektif dalam menurunkan asimetri otot wajah serta sangat berguna untuk meningkatkan fungsi otot dan kualitas gerakan pada penderita Bell’s palsy, terlepas dari derajat keparahannya dan etiologi penyebabnya. Selain itu, penambahan terapi kabat dalam terapi pasien Bell’s Palsy membuktikan bahwa pasien yang terkena cenderung mengalami pemulihan yang lebih cepat dan lebih baik. Oleh karena itu, akan sangat bermanfaat untuk selalu memasukkan jenis rehabilitasi fisik ini pada pasien dengan BP, terutama pada kasus yang paling parah.
Kesimpulan : Terapi kabat sangat efektif untuk meningkatkan rehabilitasi pasien Bell’s Palsy jika ditambahkan dalam terapi medis ataupun terapi fisik.
Kata Kunci : Terapi Kabat, Bell’s Palsy

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 06 Sep 2021 02:10
Last Modified: 06 Sep 2021 02:10
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/6004

Actions (login required)

View Item
View Item