SARI, INDAH WULAN (2021) HUBUNGAN KADAR TUMOR NECROSIS FACTOR-α PADA DARAH DAN JARINGAN KULIT SERTA JUMLAH NEUTROFIL DENGAN UMUR LUKA PADA LUKA AKIBAT TRAUMA TAJAM = THE CORRELATION OF TUMOR NECROSIS FACTOR- α LEVELS IN THE BLOOD, SKIN TISSUES, AND THE NUMBER OF NEUTROPHIL WITH THE WOUND AGE IN SHARP WOUND TRAUMA. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C095171002_tesis cover1.png
Download (127kB) | Preview
C095171002_tesis 1-2.pdf
Download (987kB)
C095171002_tesis dp.pdf
Download (503kB)
C095171002_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang : Menentukan estimasi dari umur luka adalah sangat penting dalam kasus medikolegal. Penentuan vitalitas luka dan penentuan umur luka memiliki tempat yang penting dalam bidang kedokteran forensik. Kulit memiliki kemampuan untuk memperbaiki jaringan yang rusak atau hilang dengan meregenerasi jaringan dan membentuk bekas luka kolagen. Proses ini disebut penyembuhan luka, dimana berbagai sitokin dan faktor pertumbuhan diproduksi. Tumor Necrosis Factor-α adalah sitokin yang berfungsi untuk memicu ekspresi molekul adhesi, sitokin lain dan kemokin oleh sel endotel, agar sel-sel leukosit dapat dihentikan dan migrasi ke jaringan yang ada infeksi. Tumor Necrosis Factor-α dapat digunakan sebagai penanda awal proses penyembuhan luka.
Tujuan : Menilai hubungan kadar TNF-α pada darah dan jaringan kulit, serta jumlah neutrofil dengan umur luka pada luka akibat trauma tajam.
Metode :Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan mencit sebagai hewan coba. Sampel dibagi dalam tujuh kelompok, yakni kelompok kontrol, kelompok yang mengalami trauma tajam, yang diambil sampel darah dan jaringan kulit yang mengalami trauma pada 1 jam, 3 jam, 12 jam, 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Sampel dari darah dan kulit punggung kanan mencit dilakukan pemeriksaan kadar TNF-α melalui metode Elisa. Dan sampel dari kulit punggung kiri mencit dilakukan pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan HE untuk menilai jumlah neutrofil.
Hasil : Kadar TNF-α dari sampel kulit terdeteksi dalam jaringan luka dengan tingkat puncak pada kelompok 24 jam post trauma. Pemeriksaan kadar TNF-α dengan sampel kulit lebih sesuai dengan hasil yang diharapkan, dibandingkan dengan menggunakan sampel darah, karena sampel dari darah lebih bersifat sistemik dibandingkan sampel kulit yang bersifat lokal. Kadar TNF-α dari sampel darah memberikan exact P value sebesar 0,043, sehingga nilai p<0,05, nilai ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna kadar TNF-α dari masing-masing kelompok. Kadar TNF-α dari sampel kulit menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna dari masing-masing kelompok dengan nilai p>0,05 (tidak signifikan). Dari gambaran mikroskopis jaringan kulit yang mengalami trauma tajam dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna dari infiltrasi sel-sel neutrofil pada semua kelompok (p<0,05). Neutrofil memuncak pada 24 jam post trauma.
Kesimpulan: Dari penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar TNF-α dan jumlah neutrofil dengan umur luka pada luka akibat trauma tajam. Sehingga untuk menggunakan TNF-α dan neutrofil sebagai penanda dalam menentukan umur luka masih perlu dipertimbangkan. Mengingat fakta bahwa penyembuhan luka melibatkan peristiwa seluler, fisiologis dan biokimia yang rumit namum terorganisir dengan baik.
Kata kunci: luka akibat trauma tajam, umur luka, neutrofil, Tumor Necrosis Factor-α.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 27 Aug 2021 08:03 |
Last Modified: | 27 Aug 2021 08:03 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/5873 |