ASPEK GENDER DALAM REPRESENTASI FENOMENA IJIME (苛め)MELALUI BEBERAPA FILM KONTEMPORER JEPANG


IRDAH, IRDAH (2019) ASPEK GENDER DALAM REPRESENTASI FENOMENA IJIME (苛め)MELALUI BEBERAPA FILM KONTEMPORER JEPANG. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
19_F91115017_Cover1.jpg

Download (4kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
19_F91115017(FILEminimizer)..ok 1-2.pdf

Download (598kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
19_F91115017(FILEminimizer)..ok dapus-lam.pdf

Download (339kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
19_F91115017(FILEminimizer)..ok.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Irdah. Aspek Gender dalam Representasi Fenomena Ijime (苛め) Melalui Beberapa Film Kontemporer Jepang. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, 2019, Dias Pradadimara dan Rudy Yusuf.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat salah satu fenomena sosial dalam hal ini di sebut dengan fenomena ijime dalam beberapa film-film kontemporer Jepang serta bagaimana aspek gender berperan dalam perubahan karakter korban fenomena ijime melalui beberapa film kontemporer Jepang.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika. Dalam hal ini, penulis menggunakan teori semiotika dari Roland Barthes dengan melihat tanda-tanda yang terdapat dalam setiap scene ditampilkan dalam film yang telah dipilih sebagai objek penelitian.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada 4 jenis ijime yang sering kali dilakukan, yaitu ijime dalam bentuk fisik, verbal, pengabaian, dan elektronik. Sedangkan dari aspek gender dapat diketahui adanya perubahan-perubahan karakter yang terjadi pada diri korban yang digambarkan pada film-film Jepang seakan memberikan pesan bahwa perempuan-perempuan dalam hal ini sebagai korban tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Perempuan-perempuan tersebut di tindas oleh sesamanya sampai datang kaum laki-laki yang menyelamatkannya.
Adanya fenomena ijime yang digambarkan dalam film-film tersebut semakin mempertegas stereotip yang telah berkembang di masyarakat, bahwa laki-laki dianggap sebagai sosok yang kuat sementra perempuan dianggap sebagai sosok yang lemah. Hal ini terlihat dingkatnya perempuan sebagai tokoh korban dan laki-laki sebagai tokoh peneolong dalam film.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 23 Aug 2021 01:27
Last Modified: 23 Aug 2021 01:27
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/5650

Actions (login required)

View Item
View Item