PURNAMAWAN, NURMINSYAH (2021) KADAR IMMATURE PLATELET FRACTION DAN LUARAN SINDROM KORONER AKUT YANG DISERTAI PNEUMONIA CORONA VIRUS DISEASE-19. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C116215204_tesis COVER1.png
Download (127kB) | Preview
C116215204_tesis 1-2.pdf
Download (1MB)
C116215204_tesis DP.pdf
Download (133kB)
C116215204_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Nurminsyah. Kadar Immature Platelet Fraction dan Luaran Sindrom Koroner AKut yang disertai Pneumonia Corona Virus Disease 19 (Dibimbing oleh: Peter Kabo, Idar Mappangara, Muzakkir Amir, Akhtar Fajar Muzakkir, Irawaty ,Ilham jaya)
Pendahuluan. Sindrom Koroner akut (SKA) merupakan suatu masalah kardiovaskular yang utama karena menyebabkan angka perawatan rumah sakit dan angka kematian yang tinggi. Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2), sebuah tipe coronavirus baru dengan manifestasi utama gagal napas Oleh World Health Organization (WHO), penyakit terkait infeksi virus tersebut dikenal dengan terminologi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Salah satu komplikasi yang terjadi pada COVID-19 adalah SKA. Immature platelet fraction merupakan platelet muda yang dilepaskan ke sirkulasi dan memiliki potensi trombotik yang kuat. Penelitian terbaru menunjukkan kadar IPF lebih
tinggi pada pasien SKA dan COVID-19. Pada penelitian ini mencoba untuk melihat Kadar IPF dan luaran SKA yang terjadi pada pasien COVID-19 selama periode rawat inap.
Metode dan Hasil. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain kohort propektif yang dilakukan pada bulan Agustus 2020- Desember 2020 menggunakan sampel yang diambil secara kolektif saat pasien masuk melalui instalasi gawat darurat Pusat Jantung Terpadu RSUP dr.Wahidin Sudirohusodo dan dilakukan peninjauan selama rawat inap. Jumlah sampel 28. Kadar IPF Pada kelompok yang mengalami MACE didapatkan median 5 dengan rentang 3,50-15,50 dan pada kelompok
yang tidak mengalami MACE didapatkan median 2,40 dengan rentang 1,10-7,40. Berdasarkan perhitungan statistik, ditemukan perbedaan yang bermakna di antara kedua grup (p = 0,004). Pada kelompok yang mengalami MACE dan survive didapatkan nilai median 4,90 dengan rentang 4,00-15,20 sedangkan yang mengalami MACE dan non survive didaptkan nilai median 5,00 dengan rentang 3,50-,20. Berdasarkan perhitungan statistik, tidak ditemukan perbedaan yang bermakna di antara kedua grup (p = 0,670).
Kesimpulan. Kadar IPF pada pasien SKA yang disertai covid yang mengalami MACE lebih tinggi secara bermakna dibandingkan yang tanpa disertai MACE. Dan didapatkan kadar IPF yang lebih tinggi pada pasien yang non survive dibandingkan yang non survive namun tidak bermakna secara statistik.
Kata Kunci. SKA, COVID-19, MACE,
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 13 Aug 2021 01:15 |
Last Modified: | 13 Aug 2021 01:15 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/5355 |