HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN PERILAKU MEROKOK NELAYAN DI PESISIR KABUPATEN PANGKEP DAN KOTA MAKASSAR

Khaerunnisa “Hubungan Antara Lingkungan Kerja Dengan Perilaku Merokok Nelayan Di Pesisir Kabupaten Pangkep Dan Kota Makassar”
(xvi+79 halaman+19 tabel+6 lampiran)
Faktor yang turut berkontribusi dalam penggunaan tembakau di kalangan pekerja adalah lingkungan kerja. Nelayan pesisir tradisional rentan terhadap potensi bahaya lingkungan kerja, seperti terpapar kebisingan, getaran, iklim kerja, pencahayaan dan ketidaknyamanan saat melaut. Kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat (buruk) cenderung memicu stres dan perilaku berisiko seperti perilaku merokok. nelayan merupakan salah satu jenis pekerjaan yang memiliki proporsi terbesar perokok aktif setiap hari dibandingkan kelompok pekerjaan lainnya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan kerja dengan perilaku merokok nelayan. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan di Kec. Ujung Tanah Kota Makassar dan Kec. Ma’rang Kab. Pangkep sebanyak 239 orang. Metode penarikan sampel, yaitu accidental sampling dengan besar sampel, yaitu 184 orang. Pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS. Analisis data yaitu analisis univariat, bivariat dan stratifikasi, kemudian disajikan dalam bentuk tabel disertai penjelasan dalam bentuk narasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara suhu (p=0.000) dengan perilaku merokok nelayan. Tidak ada hubungan antara kebisingan (p=0.644), getaran (p=0.139), dan stres kerja (p=0.556) dengan perilaku merokok nelayan di Pesisir Kab. Pangkep dan Kota Makassar.
Saran untuk nelayan adalah mengurangi konsumsi rokok saat udara dingin. Jika terpapar suhu sebaiknya menggunakan pakaian hangat dan petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan kepada nelayan mengenai bahaya kesehatan dari paparan kebisingan, suhu, getaran dan penyuluhan informasi tentang stres dan manajemen stres yang benar.
Kata Kunci : Lingkungan kerja, nelayan, perilaku merokok