ARAHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN MASYARAKAT SUKU BAJO DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN BAJOE, KABUPATEN BONE

Suku Bajo tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir Kabupaten Bone, membentuk hunian padat, kekerabatan sangat kuat. Permasalahannya, hunian berkembang mengikuti geografis pantai dan penguasaan lahan berbasis kekerabatan, membentuk permukiman padat kumuh serta kualitas lingkungan belum memenuhi standar kesehatan. Pemanfaatan kanal dalam kawasan belum optimal dan kondisi infrastruktur secara menyeluruh belum memadai. Adapun tujuan dari pembahasan ini, 1) Mengidentifikasi kondisi pengembangan permukiman masyarakat Suku Bajo di Kelurahan Bajoe 2)
Menjelaskan sarana pelayanan permukiman dan prasarana transportasi masyarakat Suku Bajo di Kelurahan Bajoe 3) Menjabarkan arahan pengembangan permukiman berdasarkan sarana pelayanan permukiman dan prasarana transportasi masyarakat Suku Bajo Kelurahan Bajoe. Data yang digunakan diperoleh melalui survei lapangan (pengamatan langsung, kuesioner, dan wawancara), serta data intansional (Pemerintah) dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan sarana pelayanan dasar dalam permukiman suku bajo sudah memenuhi standar perencanaan perumahan layak huni, namun belum memadai dari sarana penunjang kegiatan kenelayanannya. Prasarana jaringan jalan dalam kawasan permukiman sudah memenuhi indeks aksesibilitas, tetapi belum memadai dari aspek konektifitas terhadap kegiatan bongkar muat dari hasil tangkapan ikan. Arahan pengembangan permukiman berdasarkan sarana pelayanannya dan prasarana transportasi masyarakat Suku Bajo yaitu 1) tambatan perahu diarahkan membangun dermaga konstruksi sederhana atau penataan sistem tambatan perahu sepanjang pesisir dengan membangun undakan tangga setiap 10 m, peningkatan kualitas jaringan jalan pesisir dengan membangun jalur hijau, bangku taman setiap 4 m/ 1 bangku. 2) tempat penjemuran ikan yang terpadu dengan konstruksi kolong rumah panggung, dapat dilengkapi dengan system solar sell.
Kata Kunci: Pesisir, Permukiman, Sarana Prasarana, Suku Bajo