NADILA, IBRIZA SABRINA (2025) ANALISIS TEORI EFEKTIVITAS HUKUM LAWRENCE M. FRIEDMAN TERHADAP FENOMENA NO VIRAL NO JUSTICE DI KOTA MAKASSAR = ANALYSIS OF LAWRENCE M. FRIEDMAN'S THEORY OF LEGAL EFFECTIVENESS ON THE PHENOMENON OF NO VIRAL NO JUSTICE IN MAKASSAR CITY. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of cover]](/49713/1.hassmallThumbnailVersion/B011211102-ucZS6jfHPByq9IsR-20250507221822.jpg)

B011211102-ucZS6jfHPByq9IsR-20250507221822.jpg
Download (369kB) | Preview
![[thumbnail of bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
B011211102-1-2.pdf
Download (87kB)
![[thumbnail of dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
B011211102-dp.pdf
Download (30kB)
![[thumbnail of full text]](/style/images/fileicons/text.png)
B011211102-fulll.pdf
Restricted to Repository staff only until 6 May 2027.
Download (6MB)
Abstract (Abstrak)
Ibriza Sabrina Nadila (B011211102). ANALISIS TEORI EFEKTIVITAS HUKUM LAWRENCE M. FRIEDMAN TERHADAP FENOMENA NO VIRAL NO JUSTICE DI KOTA MAKASSAR. Dibimbing oleh Dr. Kadarudin, S.H.,M.H. sebagai dosen pendamping. Penegakan hukum di Indonesia dianggap efektif jika sesuai dengan prinsip demokrasi berlandaskan asas equality before the law. Namun, penerapannya masih belum optimal, terlihat dari munculnya fenomena no viral no justice menunjukkan ketidakefektifan penegakan hukum. Riset ini bertujuan untuk menganalisis kondisi legal structure, legal culture, dan legal substance untuk mengetahui penyebab munculnya fenomena no viral no justice menggunakan mixed method dengan pendekatan konvergen paralel. Metode kualitatif dilakukan dengan teknik wawancara mendalam menggunakan teknik analisis data deskriptif argumentatif, sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan penyebaran kuesioner menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif. Hasil riset menunjukkan bahwa dari segi legal structure terdapat kekurangan kuantitas dan kualitas penyidik, sarana dan prasarana yang kurang memadai, dan minimnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai prosedur penanganan tindak kejahatan. Sedangkan dari legal culture, kesadaran akan pentingnya melaporkan kejahatan berada di tingkat yang tinggi yaitu 93,25%. Namun, 79,75% lebih memilih melaporkannya melalui media sosial dibandingkan langsung kepada penegak hukum. Sementara dari segi legal substance, terdapat beberapa ketentuan yang belum diatur secara rinci dalam KUHAP yang memengaruhi munculnya fenomena no viral no justice. Oleh karena itu, dibutuhkan pengoptimalan pada sistem hukum meliputi aspek legal structure, legal culture, dan legal substance untuk menekan perkembangan fenomena no viral no justice sebagai upaya restorasi reputasi penegak hukum dalam masyarakat. Kata kunci: efektivitas hukum, no viral no justice, reputasi, restorasi
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | efektivitas hukum, no viral no justice, reputasi, restorasi |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 23 Sep 2025 06:38 |
Last Modified: | 23 Sep 2025 06:38 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49713 |