ADRIAN, ADRIAN (2025) Efektivitas Penambahan Katalase dan Hipotaurin Pada Media Maturasi Terhadap Tingkat Fertilisasi Oosit = EFFECTIVITY ADDITION OF CATALASE AND HYPOTAURINE IN THE MATURATION MEDIA ON OOCYTE FERTILIZATION RATE. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/49660/1.hassmallThumbnailVersion/I012221022-8rbRK4EvWg6t3pFY-20250218142735.jpg)

I012221022-8rbRK4EvWg6t3pFY-20250218142735.jpg
Download (357kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
I012221022-1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
I012221022-dp.pdf
Download (735kB)
![[thumbnail of Fulltext]](/style/images/fileicons/text.png)
I012221022-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 February 2027.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji efektivitas katalase dan hipotaurin terhadap tingkat pematangan inti, tingkat fertilisasi dan konsentrasi hidrogen peroksida. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama media maturasi yang disuplementasi dengan katalase, tahap kedua media maturasi disuplementasi dengan hipotaurin, tahap ketiga media maturasi dan fertilisasi disuplementasi katalase, hipotaurin dan kombinasi keduanya. Oosit dengan sitoplasma yang kompak dan memiliki sel kumulus yang digunakan dalam penelitian ini. Oosit terpilih kemudian dimaturasi dalam inkubator 5% CO2, suhu 38,5oC selama 24 jam. Setelah maturasi, dilakukan fertilisasi in vitro menggunakan media fertilisasi dengan konsentrasi akhir 1,5 x 106 spermatozoa/ml, dalam inkubator 5% CO2, suhu 38,5oC. setelah 24 jam maturasi dan fertilisasi, oosit dievaluasi konsentrasi hidrogen peroksida, pematangan inti dan tingkat fertilisasi. Hasil penelitian ini menujukkan persentase oosit yang mencapai metafase II tertinggi pada penambahan katalase 150 IU/ml (75,2 ± 0,5) tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan perlakuan lainnya. Konsentrasi H2O2 pada penambahan katalase 150 IU/ml (15,5) lebih rendah (P<0,05) dibandingkan kontrol (28,2). Konsentrasi H2O2 memiliki korelasi positif dalam meningkatnya oosit mencapai MII (r=0,97). Pada penambahan hipotaurin, oosit mencapai MII dengan persentase tertinggi 6 mM (87,3 ± 0,6) menunjukan perbedaan yang nyata (P<0,05) dibandingkan kontrol (64,1 ± 0,6). Konsentrasi H2O2 pada perlakuan 6 mM (23,8) secara signifikan lebih rendah (P<0,05) dibandingkan kontrol (36,8). Konsentrasi H2O2 memiliki korelasi positif dalam meningkatnya oosit mencapai MII (r=0,96). Tingkat fertilisasi tertinggi pada perlakuan kombinasi 150 IU/ml dan 6 mM (80,7 ± 0,3) secara signifikan (P<0,05) dibandingkan kontrol (67,2 ± 0,3). Konsentrasi H2O2 pada perlakuan kombinasi (33,7) secara signifikan lebih rendah (P<0,05) dibandingkan kontrol (47,1). Konsentrasi H2O2 memiliki korelasi positif dalam meningkatnya fertilisasi oosit (r=0,89). Dapat disimpulkan bahwa suplementasi katalase dan hipotaurin dapat meningkatkan persentase oosit mencapai metafase II, kombinasi katalase dan hipotaurin efektif meningkatkan persentase oosit yang terfertilisasi dan menurunkan konsentrasi hidrogen peroksida.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hipotaurin, Hidrogen Peroksida, In Vitro Maturasi, In Vitro Fertilisasi, Katalase |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 22 Sep 2025 05:12 |
Last Modified: | 22 Sep 2025 05:12 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49660 |