MUSTAFA, ANNISA NARAPUSPA RAZAK (2025) Regulasi FDA terkait pelabelan alergen pada sistem jaminan keamanan pangan : studi kasus CCP pada loin beku tuna sirip kuning (Thunnus albacares) = FDA Regulation Regarding Allergen Labeling in Food Safety Assurance System: CCP Case Study on Frozen Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) loin. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of cover]](/49449/1.hassmallThumbnailVersion/L012221011-WAktSjwE7UC9nyVO-20250203160020.jpg)

L012221011-WAktSjwE7UC9nyVO-20250203160020.jpg
Download (396kB) | Preview
![[thumbnail of bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
L012221011-1-2.pdf
Download (758kB)
![[thumbnail of dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
L012221011-dp.pdf
Download (209kB)
![[thumbnail of full text]](/style/images/fileicons/text.png)
L012221011-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 17 January 2027.
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Persyaratan label alergen menjadi salah satu persyaratan wajib yang harus dipenuhi oleh unit pengolahan ikan untuk mengekspor produk ke negara tujuan seperti Amerika Serikat. Ikan tuna sirip kuning merupakan salah satu produk unggulan ekspor Indonesia yang 70% dikirim ke negara Amerika Serikat, Jepang dan Eropa. Pengendalian alergen harus dilakukan di unit pengolahan untuk memastikan produk yang dihasilkan aman dikonsumsi dan memenuhi persyaratan ekspor yaitu mencantumkan alergen pada label . Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen dan pengendalian alergen di unit pengolahan ikan. Metode. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan dengan cara mengikuti langsung alur proses penanganan loin beku tuna sirip kuning mulai dari tahap awal produksi hingga tahap akhir kemudian menganalisis penentuan bahaya CCP menggunakan decision tree. Dilakukan uji komponen alergen meliputi protein parvalbumin, histamin dan logam berat yaitu merkuri, timbal, kadmium, arsen pada bahan baku dan produk akhir. Hasil. Hasil analisa dari komponen alergen terdapat pada ikan tuna sirip kuning meliputi protein parvalbumin (10 kDa), histamin serta logam berat (merkuri, timbal, kadmium dan arsen) dan untuk parameter histamin dan logam berat telah sesuai dengan standar SNI 4104 : 2015. Pengendalian alergen telah dilakukan di unit pengolahan mulai dari asal bahan baku atau dari pemasok hingga produk siap untuk di ekspor. Bahaya alergen masuk dalam kategori bahaya Critical Control Point di tahap pengemasan dan pelabelan maka wajib dicantumkan di label. Kesimpulan. Komponen alergen yaitu protein parvalbumin, histamin dan logam berat (merkuri, timbal, kadmium dan arsen) terdapat pada ikan tuna sirip kuning dan pengendalian alergen telah dilakukan di unit pengolahan ikan (CV. Prima Indo Tuna) yaitu dilakukan swab protein pada setiap peralatan yang bersentuhan langsung dengan produk, terdapat approval supplier untuk bahan baku, pemberian pelatihan kepada karyawan terkait alergen dan terdapat deklarasi alergen dari supplier bahan pengemas. Alergen memiliki status sebagai CCP pada tahap pengemasan dan pelabelan sehingga alergen harus dicantumkan pada label sesuai dengan regulasi FDA
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Label, alergen, ikan tuna sirip kuning, CCP |
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 16 Sep 2025 00:53 |
Last Modified: | 16 Sep 2025 00:53 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49449 |